TEMPO.CO, Semarang - Penyanyi dangdut Rhoma Irama bantah dirinya mencari dukungan selama berkunjung ke sejumlah daerah di Jawa Tengah sejak Selasa, 1 Januari 2012. Raja dangdut ini mengaku hanya menjalin silaturahim dengan sejumlah pengemarnya dan ulama.
“Ini dalam rangka silaturahmi ke Soneta Radio Pekalongan,” ujar Rhoma Irama, di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Rabu, 2 Januari 2012.
Di Kota Pekalongan ini dia mengaku menemui Habib Lufti Yahya untuk minta nasehat. “Itu tidak untuk minta dukungan, tapi mohon petunjuk dan nasehat,” kata Rhoma Irama . Dia mengatakan tak mengharapkan menjadi presiden, tapi siap dicalonkan jika ada dukungan dari ulama dan masyarakat. “Alhamdulilah tidak jadi, Innalilah bila menjadi presiden.”
Sementara itu, aktivis Persatuan Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Jawa Tengah , Ahmad Rais, menyatakan dukungan ulama terhadap pencalonan presiden bagi Rhoma Irama ini sangat penting, mengingat ulama sebagai pewaris nabi yang selama ini menjadi panutan umat. “Tak salah bila bang Rhoma gandeng ulama,” ujar Rais.
Dia menilai majunya Rhoma Irama sebagai calon presiden sangat realistis. Apalagi Rhoma mendapat dukungan dari organisasi PAPPRI yang tersebar di seluruh Tanah Air.
EDI FAISOL
Berita terkait
Apa Kata Rhoma Irama Soal Musik India
Himpunan Artis Jawa Timur Dukung Rhoma Irama
Diduetkan dengan Aceng Fikri, Rhoma Tersenyum