TEMPO.CO, Jakarta - Komoditas pangan dan papan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Indonesia sepanjang 2012. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, bahan makanan memberi kontribusi 5,68 persen. "Inflasi terjadi terutama dalam komponen belanja masyarakat," kata Kepala BPS, Suryamin, di kantornya, Rabu, 2 Januari 2013.
Menurut Suryamin, ada 20 kelompok yang paling dominan dalam menyumbang inflasi. Selain bahan makanan, seperti beras, telur ayam dan daging, rokok, makanan jadi dan minuman juga memberi kontribusi yang cukup besar, yakni 6,11 persen. Biaya tempat tinggal, seperti tarif kontrakan rumah atau cicilan rumah yang terus melambung, juga cukup besar menyumbang inflasi.
Berdasarkan tahun kalender tercatat inflasi mencapai 4,30 persen dan year on year sebesar 4,3 persen. Sedangkan untuk komponen inti, data BPS menunjukkan tingkat inflasi sebesar 0,28 persen dan inflasi inti year on year sebesar 4,40 persen. Sedangkan untuk Desember 2012, tingkat inflasi mencapai 0,54 persen.
Suryamin mengatakan pada Desember 2012 inflasi tertinggi terjadi di dua kota di Papua, yakni Jayapura sebesar 2,57 persen dan Manokwari 1,89 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, sebesar 0,02 persen. Inflasi tahunan tertinggi terjadi di tiga daerah, yakni Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan Ambon, Maluku, yang mencapai 6,73 persen. "Sedangkan inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,06 persen," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler:
Dahlan: Tahun 2013, Sebut Saja 2012-B
Chevron Kembangkan Enam Lapangan di 2012
Bandara Tertunda, Qatar Airways Gugat US$ 600 Juta
Rupiah Melemah Paling Dalam
Investasi Cina di Amerika Cetak Rekor di 2012
Posco Akuisisi Produsen Bijih Besi ArcelorMittal