TEMPO.CO, Serang - Harun, 57 tahun, korban kecelakaan BMW maut, telah dimakamkan di Kampung Gosali, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten pada Rabu, 2 Januari 2013.
Harun merupakan korban tewas dalam kecelakaan BMW maut yang dikendarai anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, di Tol Jagorawi pada Senin lalu, 1 Januari 2013.
Unuy, 30, putra almarhum Harun, mengaku telah mengikhlaskan kepergian ayahnya. Sebelum pergi dan mengalami kecelakaan, rupanya Harun sempat memberi pesan terakhir. "Jangan tinggalkan salat ya," kata Unuy, menirukan ucapan ayahnya, Rabu, 2 Januari 2013.
Di mata keluarga, kata Unuy, Harun adalah sosok yang memiliki kepribadian luar biasa. Ia selalu sabar dan tidak emosianal terhadap keluarga. Ayah lima anak itu merupakan sosok pemimpin keluarga yang bertanggung jawab. "Bapak pekerja yang ulet dan merupakan sosok yang dekat dengan keluarga. Padahal, beliau harus banting tulang bekerja jauh dari keluarga," kata Unuy.
Unuy berharap janji keluarga Hatta Rajasa yang berniat membantu biaya sekolah adiknya ditepati. "Adik kami yang bungsu masih duduk di bangku SMP. Mudah mudahan janji Pak Hatta untuk membantu membiayai sekolah adik saya bisa dilakukan sehingga bisa membantu meringankan keluarga," kata Unuy.
Mobil BMW X5 bernomor polisi B 272 HR yang dikendarai Rasyid Rajasa menabrak mobil Daihatsu Luxio berpelat nomor F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun, di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi pukul 05.45, Selasa, 1 Januari 2013. Akibatnya, dua penumpang Luxio meninggal dunia, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan. Sedangkan tiga korban BMW maut lainnya mengalami luka-luka, salah satunya Supriyati. Keluarga korban tewas mendapat santunan dari PT Jasa Raharja.
WASI'UL ULUM