TEMPO.CO, Jakarta - PT Penataran Angkatan Laut membantah bahwa proyek militer yang mereka kerjakan mangkrak. Menurut Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin, tahun ini setidaknya ada dua program militer yang akan diselesaikan, yaitu kapal cepat rudal (KCR) dan tugboat. “Itu akan selesai akhir tahun 2013,” kata Firmansyah saat dihubungi, Kamis, 3 Januari 2012.
Firmansyah menolak tuduhan Dewan Perwakilan Rakyat bahwa ada 10 program pengadaan alat utama sistem persenjataan milik Kementerian Pertahanan dan TNI yang tidak bisa diselesaikan. “Enggak ada. Semua proyek masih berjalan sesuai rencana,” kata dia.
Sebelumnya, Komisi Pertahanan DPR akan menanyakan kelanjutan program pengadaan alat utama sistem persenjataan dari PT PAL pada masa sidang pertama tahun ini. “Kami dengar ada 10 item pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR, Tubagus Hasanudin.
Menurut dia, DPR akan kembali menanyakan perkembangan program itu kepada Kementerian Pertahanan dan juga TNI sebagai pengguna. “Berdasarkan pengalaman kami dalam beberapa kejadian, pekerjaan sudah selesai, tapi spesifikasi teknis tiba-tiba dinaikkan semaunya,” ujar Hasanudin.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menilai dua jenis kapal militer pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL, yakni jenis tugboat dan kapal cepat rudal bakal molor dari target semula. Kementerian Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke PT PAL sejak dua tahun lalu dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.
Firmansyah menambahkan, pada tahun ini PT PAL akan mengirim sejumlah tenaga ahli untuk mulai menggarap kapal perusak kawal rudal (PKR) di Belanda. “Kalau sekarang ahlinya pun belum kami kirim. Masih menunggu perkembangan di Belanda.”
SUBKHAN
Baca juga:
Rhoma Merasa Berdosa Jika Tak Nyapres
PPATK: Ada yang Terima Duit Miliaran di Hambalang
PPATK Endus Transaksi Mencurigakan di 5 Provinsi
Aceng Sebut Pejabat Garut Banyak Yang Nikah Siri
SBY Prihatin Atas Kecelakaan Anak Hatta Rajasa