TEMPO.CO, Surakarta - Penumpang kereta api di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta turun 10 persen pada 2012, jika dibandingkan jumlah penumpang sepanjang 2011. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta, Sri Winarto, ketika dihubungi mengatakan, jumlah penumpang turun itu karena ada aturan pembatasan jumlah penumpang.
"Tahun lalu tidak ada toleransi penumpang berdiri untuk kereta jarak jauh. Semua mendapat tempat duduk," katanya, Kamis, 3 Januari 2013. Sedangkan pada 2011 masih ada toleransi penumpang berdiri sebanyak 50 persen dari total kapasitas tempat duduk untuk kereta ekonomi dan 25 persen penumpang berdiri untuk kereta bisnis.
Sepanjang 2012, penumpang kereta eksekutif tercatat 684.979 orang, kereta bisnis 601.565 orang, kereta ekonomi 1.342.578 orang, dan kereta lokal atau komuter sebanyak 3.018.797 penumpang. Jadi total penumpang yang diangkut Daop VI mencapai 5.647.919 orang.
Sedangkan pada 2011, penumpang kereta eksekutif sebanyak 676.838 orang, kereta bisnis 718.224 orang, kereta ekonomi 1.656.352 orang, dan kereta komuter 3.152.946 orang. Total penumpang terangkut sebanyak 6.204.360 orang. Sri Winarto mengatakan, pembatasan penumpang itu untuk memberi kenyamanan bagi penumpang selama perjalanan.
Meskipun jumlah penumpang turun, dia memperkirakan pendapatan PT KAI Daop VI justru naik. Sebab, ada penambahan kereta, penambahan jadwal perjalanan kereta, dan penambahan fasilitas kereta. "Penambahan fasilitas membuat tiket yang semula disubsidi menjadi komersial," katanya.
Selain itu, perusahaan ini juga bisa menghemat biaya perawatan sarana dan prasarana kereta api. Sebelumnya, kereta api harus sering dirawat karena penggunaannya berlebihan. Dengan penumpang sesuai kapasitas, perawatan menjadi lebih ringan.
Kepala Stasiun Solo Balapan, Parjiyanto, mengatakan, minat masyarakat untuk naik kereta api tetap tinggi. Dia mencontohkan, untuk rute Solo-Jakarta, umumnya tiket terjual habis. "Misalnya, untuk liburan tahun baru, tiket beberapa perjalanan sudah habis terjual," ujarnya. Yaitu Argo Lawu dan Senja Utama untuk perjalanan 4, 5, dan 6 Januari; Argo Dwipangga untuk keberangkatan 3, 4, dan 6 Januari; dan Argo Dwipangga tambahan untuk 3 Januari 2012.
UKKY PRIMARTANTYO