TEMPO.CO, Padang - Sumatera Barat mendapat bantuan satu set Railbus atau kereta api jalur pendek untuk melayani rute dari Stasiun Simpang Haru Padang ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman.
Satu set railbus dengan kapasitas 150 penumpang sampai di Stasiun Simpang Haru pada 31 Desember 2012 lalu. Railbus buatan PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun itu diangkut melalui Pelabuhan Tanjuk Perak Surabaya pada 9 Desember 2012 menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
Sayangnya jalur kereta api untuk railbus ke Bandara Internasional Minangkabau dari Simpang Duku sepanjang 4,2 kilometer belum dibangun. Karena itu, railbus ini untuk sementara akan dioperasikan sebagai angkutan wisata dari Stasiun Simpang Haru Padang menuju Stasiun Kota Pariaman sampai pembangunan rel baru menuju Bandara Internasional Minangkabau selesai dibangun.
"Kami sedang mengurus izin operasional dan penetapan tarif dalam dua minggu ke depan, termasuk perjanjian kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Divisi Regional II Sumatra Barat yang akan mengelola operasional," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Jumat 4 Januari 2013. Pemerintah juga menyediakan subsidi untuk membuat tarif kereta lebih murah.
Selain rel, Irwan memastikan pemerintah juga akan melengkapi fasilitas pendukung railbus seperti stasiun, plang keamanan, dan tenaga manusia di lapangan. "Ini upaya kita menyediakan tranportasi yang tergolong mewah dan nyaman untuk masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika, Mudrika menjelaskan total dana untuk pembangunan infrastruktur kereta bandara sebesar Rp 114,3 miliar. Sebagian besar dana itu dari APBN melalui Dirjen Perkeretaapian. Dana itu akan digunakan untuk pembangunan jalan kereta api baru dari Duku menuju BIM sepanjang 4,2 km senilai Rp 27,9 miliar, jembatan kereta api sepanjang 90 meter senilai Rp 28,58 miliar, Detail Engineering Design (DED) Rp 2,3 miliar, dan project management service Rp 750 juta.
Selain itu, anggaran provinsi juga dikucurkan untuk pembebasan lahan sisa jalur rel ke BIM senilai Rp 31 miliar. Selain itu juga akan dibangun 9 stasiun pemberhentian untuk penumpang, termasuk sebuah stasiun dekat Bandara Internasional Minangkabau.
FEBRIANTI