TEMPO.CO, Tangerang - Kabupaten Tangerang berencana membangun puluhan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang Jalan Raya Serang dari Bitung hingga Jayanti. Saat ini belum terdapat satu pun jembatan penyeberangan di sepanjang jalan raya sepanjang 30 kilometer itu.
"Padahal fasilitas jembatan penyebarangan ini sangat vital dan mendesak untuk dibangun," ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Syafrudin, kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2013.
Menurut Syafrudin, minimnya fasilitas jembatan penyeberangan di jalur utama yang menghubungkan Kota/Kabupaten Tangerang dengan Provinsi Banten itu membuat jalur arteri menuju Banten dan wilayah Sumatera ini menjadi rawan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. "Sudah selayaknya jalur utama ini dibangun JPO," katanya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, kata Syafrudin, telah mencatat 12 titik rawan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, yaitu pertigaan Bitung, depan Torabika, Pasir Gadung, Citra Raya, Pasar Cikupa, depan Rumah Sakit Usada Insani, lampu merah Tigaraksa, depan Pabrik Tuntex, pertigaan Cibadak, depan Perumahan Telaga Bestari, kawasan industri Oleg Balaraja, dan Pasar Gembong Jayanti. "Intensitas kendaraan di sana sangat padat dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam," katanya.
Untuk tahap awal, kata Syafrudin, di sepanjang jalan milik Provinsi Banten itu dibutuhkan sekitar 10 JPO dengan anggaran pembangunan Rp 1 miliar per jembatan. "Jadi dibutuhkan dana Rp 10 miliar," katanya. Pemerintah akan bekerja sama dengan swasta untuk membangun jembatan penyeberangan itu.
JONIANSYAH