TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menggandeng swasta, PT Great Asia Link, untuk mengembangkan mobil listrik komersial di Indonesia. "Kami merintis pembuatan mobil listrik serta prototype-nya dan akan memproduksi massal. Kita lihat apa yang bisa kita bantu," kata Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, di gedung Kemenperin, Jumat, 4 Januari 2013.
Presiden Direktur PT Great Asia Link Ravi Desai mengatakan, produksi mobil listrik bisa membantu pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Kita dibantu oleh Kementerian Perindustrian dalam uji coba dan segera akan keluar perizinan dan lain-lain sehingga akan mengarah bukan hanya pada prototype saja, tetapi juga commercial car," katanya.
PT Great Asia Link akan memulai penjualan mobil listrik pada Mei tahun ini. Produksi awal mobil listrik mencapai 100 unit, sedangkan kapasitas produksi pabrik yang berada di Surabaya, Jawa Timur, mencapai 20 ribu unit. "Sudah produksi dan sekarang sudah mulai uji coba serta uji kelayakan," katanya.
Selama produksi awal, komponen awal mencapai 40 persen dan dalam waktu lima tahun komponen lokal diharapkan mencapai 65 persen. Nilai investasi pabrik pada tahap awal mencapai Rp 100 miliar.
Ada empat jenis mobil listrik yang diproduksi. Pertama mobil listrik Elvi (electric vehicle) APV Ravi yang merupakan mobil keluarga dengan harga Rp 130 juta. Kedua, mobil Elvi Hevi berjenis pick up dengan harga Rp 75-80 juta. Ketiga, mobil Elvi berjenis city car seharga Rp 150 juta, dan terakhir mobil listrik berjenis SUV seharga Rp 170 juta.
Baterai mobil listrik bisa di-charge di rumah dengan kapasitas listrik 2.000 watt selama lima-enam jam. Dengan kekuatan ini, mobil listrik bisa berjalan sejauh maksimal 120 kilometer. Kemenperin berharap adanya infrastruktur stasiun pengisian listrik untuk mobil listrik di titik-titik tertentu. "Perlu investasi infrastruktur agar mobil ini bisa beroperasi," kata Budi.
Komisaris PT Great Asia Link, J.E Sendjaja, mengatakan mobil listrik memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Kelebihan mobil listrik antara lain bisa menghemat penggunaan BBM, lebih murah dari segi biaya, mengurangi subsidi BBM, dan efisiensi energi. Selain itu, emisi karbon mencapai 0 persen. Mobil listrik juga bisa menggunakan intelligent transport system yang memungkinkan mobil bisa menghindar saat tabrakan terjadi.
Namun, mobil listrik juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu range jarak tempuh yang terbatas, yakni sampai 120 km. Kedua, baterai mobil listrik memiliki ukuran dan volume besar. "Ini jadinya memberatkan kendaraan," katanya. Selain itu, waktu pengisian baterai lama. Baterai sendiri bisa di-charge selama 2 ribu kali.
ANANDA TERESIA