TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan mewaspadai kinerja perdagangan Indonesia pada 2013. Defisit neraca perdagangan sepanjang tahun 2012 harus disikapi secara hati-hati oleh Kementerian Perdagangan. "Sudah lama Indonesia tidak mengalami perdagangan defisit. Ini harus disikapi agar 2013 jangan defisit lagi," kata Agus di kantor Kementerian Keuangan, Jumat, 4 Januari 2013.
Namun, Agus tidak mau menjelaskan kebijakan fiskal apa yang akan diberikan pemerintah agar kinerja perdagangan tidak kembali defisit. Menurut dia, Kementerian Keuangan baru akan merespons dengan kebijakan fiskal jika sudah ada strategi dari kementerian terkait. "Tapi kalau semua direspons dengan fiskal, anggaran kita tidak akan kuat," katanya.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia sejak Januari hingga November 2012 defisit US$ 1,33 miliar. Untuk kinerja ekspor, pada Januari-November 2012 nilai ekspor Indonesia tercatat US$ 174,76 miliar atau turun 6,25 persen (year-on-year). Sumbangan nilai ekspor terbesar berasal dari bahan bakar mineral US$ 24,15 miliar dan dari lemak dan minyak hewan/nabati US$19,67 miliar.
Sedangkan untuk impor, secara kumulatif kinerjanya mencapai US$ 176,09 miliar atau naik 9,40 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun impor nonmigas sejak Januari-November 2012 tercatat US$ 137,25 miliar atau naik 10,77 persen (year-on-year). Sumbangan terbesar impor berasal dari mesin dan peralatan mekanik sebesar US$ 26,20 miliar dan dari mesin dan peralatan listrik US$ 17,17 miliar.
ANGGA SUKMA WIJAYA