TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan ke Desa Sarongge di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa, 8 Januari 2013. SBY dan Zulkifli akan menanam pohon di kampung yang menjadi pusat percontohan kegiatan reforestasi tersebut.
"Saya diinformasikan demikian," kata Direktur Utama Green Radio, Tosca Santoso, saat dihubungi, Jumat, 4 Januari 2013.
Baca Juga:
Green Radio adalah radio yang berfokus pada tema lingkungan. Radio ini menginisiasi program penanaman pohon di kampung Sarongge, area bekas hutan produksi PT Perhutani yang kini menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, sejak lima tahun lalu.
Ada 3.000 hektare lahan taman nasional yang berubah fungsi menjadi area pertanian dan perkebunan. Para petani menebang hutan dan menjadikannya kebun sejak dekade 1980. Mereka menanam wortel, brokoli, bawang daun, dan tanaman lainnya sampai ke lereng-lereng bukit.
Dari jumlah itu, Tosca mengatakan, Green Radio mengupayakan reforestasi 38 hektare lewat metode adopsi pohon. Para pendengar radio--perorangan dan instansi--cukup merogoh kocek sebesar Rp 108 ribu untuk mendapatkan satu pohon yang ditanam di kawasan berpenghuni 155 keluarga petani tersebut.
Duit yang terkumpul juga digunakan untuk mengembangkan ekonomi alternatif bagi petani. Misalnya, sebagai modal untuk membuat peternakan kambing dan kelinci. "Kami mengajak pendengar untuk ikut bertanggung jawab memperbaiki hutan," ujarnya.
Menghutankan kembali kampung Sarongge tidak hanya penting bagi warga setempat. Warga Jakarta juga bakal merasakan dampaknya. Sarongge merupakan salah satu hulu daerah aliran Sungai Citarum yang mengalirkan air hingga ke daerah Jakarta Timur dan Bekasi.
Tosca mengatakan, penduduk Ibu Kota setiap kebanjiran selalu mengeluh mendapat banjir kiriman dari daerah hulu. "Daripada mengeluh, lebih baik ambil bagian perbaiki hutan di hulu," katanya.
Sudah ada lebih dari 6.000 pohon yang ditanam di Sarongge. Setidaknya 900 pendengar Green Radio ambil bagian mengadopsi pohon. Perusahaan Astra dan Unilever, misalnya, masing-masing mengadopsi 2.000 pohon. Belum lagi kalangan artis yang menanam dalam jumlah puluhan hingga ratusan pohon, seperti Olga Lidya, Teten Masduki, Ayu Utami, Jimmly Asshiddiqie, dan Nia Dinata.
Namun, upaya ini masih jauh dari berhasil. Tosca mengatakan, jumlah pohon puspa, rasamala, manglid, saninten, dan jenis lain yang sudah ditanam baru mengisi seperlima dari seluruh kawasan Sarongge. "Perlu 20 tahun untuk mengembalikan seluruh wilayah menjadi hutan," ujarnya.
MAHARDIKA SATRIA HADI