TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah enggan mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan kompetisi sepak bola nasional musim kompetisi musim mendatang, baik Liga Super Indonesia (LSI) maupun Liga Prima Indonesia (LPI). Sikap pemerintah tersebut disampaikan pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Agung Laksono, di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Jumat, 4 Januari 2013.
"Kami belum memberikan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi kepada siapa pun sampai sekarang. Izin rekomendasi hanya diberikan pada waktunya jika semua masalah yang ada sekarang selesai," kata Agung Laksono.
Agung beralasan, keputusan itu diambil untuk menyelamatkan sepak bola nasional. Tidak lupa ia pun kembali meminta semua pihak yang bertikai segera menyelesaikan masalah agar keinginan menciptakan timnas yang kuat dan bersatu bisa terwujud.
"Pemerintah bersikap netral dan tidak memihak siapa pun. Saya hanya meminta masalah segera selesai, baru rekomendasi dikeluarkan," katanya.
Menurut dia, pembentukan satu timnas yang kuat sudah mendesak karena timnas akan menghadapi beberapa agenda internasional selama 2013, seperti Kualifikasi Piala Asia 2015 dan SEA Games di Myanmar 2013. "Semua masalah yang ada sekarang harus selesai, mulai administrasi, pemain, dan sebagainya. Semua pihak harus berkomitmen untuk mewujudkan satu timnas yang kuat," ujar Agung.
"Manajemen liga pun harus segera menyelesaikan kewajiban administrasi, pembayaran gaji di kompetisi lalu. Semua pun harus dalam kerangka semangat penyatuan liga," ujar politikus Partai Golkar tersebut menambahkan.
Sikap kementerian tersebut berbeda dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia. Padahal, BOPI merupakan lembaga bentukan Kemenpora. Dalam keterangannya Jumat siang, Pelaksana tugas Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto mengatakan telah menerbitkan rekomendasi kepada PT Liga Indonesia untuk menggelar Liga Super Indonesia musim depan.
ARIE FIRDAUS