TEMPO.CO, Birmingham --Malala Yousafzai, gadis Pakistan yang ditembak Taliban, Kamis 4 Januari 2013, keluar dari rumah sakit. Gadis berusia 15 tahun itu selama beberapa bulan dirawat di rumah sakit Ratu Elizabeth, Birmingham, Inggris, setelah dirujuk dari Pakistan.
“Melihat kondisi Malala yang semakin membaik, tim dokter memutuskan agar dia tinggal keluarganya. Tetapi Malala masih akan menjalani rawat jalan,” kata Dave Rosser, direktur rumah sakit.
Selama di Inggris, Malala dan keluarga tinggal di sebuah rumah sewaan yang terletak tak jauh dari rumah sakit. Beberapa pekan terakhir, Malala sudah dapat meninggalkan rumah sakit dan menghabiskan waktu bersama ayahnya Ziauddin, ibundanya Toorpekai serta dua adik laki-lakinya, Khushal and Atul.
Pada akhir Januari atau awal Februari mendatang, Malala dijadwalkan menjalani operasi rekonstruksi tengkorak.
Rabu lalu, pemerintah Pakistan mengumumkan ayah Malala akan bekerja di Birmingham agar dapat menemani putrinya. Yousafzai telah ditunjuk sebagai atase pendidikan di Kedutaan Pakistan selama tiga tahun mendatang.
Malala beserta dua rekannya menjadi korban penembakan kelompok Taliban di daerahnya, Lembah Swat, Pakistan. Ia hendak dibunuh karena gencar mempromosikan pendidikan bagi perempuan. Hingga kini polisi belum berhasil membekuk pelaku penembakan Malala.
BBC | SITA PLANASARI AQUADINI