TEMPO.CO , Tangerang: Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta dan Avition Security Angkasa Pura II menangkap empat warga negara Cina. Mereka diduga menyelundupkan 248 paruh burung Enggang Gading dan 189 keping sisik trenggiling ke negaranya. Bagian dari hewan langka yang dilindungi ini bernilai Rp 1 Miliar.
Mereka yang berinisial YZ, LZ, WQ dan LB ditangkap di terminal keberangkatan II D Bandara Soekarno Hatta, 3 Januari 2013. Para tersangka penyelundup ini akan terbang ke Cina menggunakan pesawat Cina Airlines nomor penerbangan CI-678 tujuan Hongkong.
Keempat orang tadi mengawetkan dan mengemas rapi paruh burung Enggang sebagai barang bawaan penumpang. Sisik Trenggeling dimasukan ke dalam bungkusan paruh burung.
LB membawa 83 paruh burung Enggang, WQ membawa 36 keping kulit Trenggeling. LZ membawa 87 paruh burung Enggang Gading dan 80 keping kulit Trenggeiling. Adapun YZ membawa 78 paruh burung dan 73 keping kulit Trenggiling. “Nilai nominal bagian satwa langkah ini cukup tinggi, 1 paruh burung Enggang Gading senilai Rp 4 juta dan satu sisik Trenggeling seharga US$ 2,” kata Kepala Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Oza Olavia di bandara Jum’at 4 Januari 2012.
Para tersangka penyelundup ini membawa paruh Burung Enggang Gading dari hutan Kalimantan. Mereka hendak menjual ke Cina sebagai bahan obat-obatan, dan perhiasan. Paruh ini dipercaya sebagai obat penangkal racun. “Meski secara ilmiah belum bisa dibuktikan,” kata Oza.
Menurut Oza, empat warga Cina tersebut dinilai melanggar Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Burung Enggang Gading dan Trenggiling merupakan satwa yang termasuk dalam Apendik 1 dan Undang-unang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem dengan ancaman hukuman lima tahun penjara denda paling banyak Rp 100 juta.
Kepala BKSDA DKI Jakarta Awen Supranata mengatakan hewan langkah dalam Apendik 1 berarti populasinya sudah sangat sedikit dan hanya berada di beberapa tempat saja. BKSDA akan mengembangkan penyidikan dan penyelidikan kasus penyelundupan satwa langkah ini.
JONIANSYAH