TEMPO.CO, Makassar - Tiga calon Gubernur Sulawesi Selatan yaitu Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memaparkan visi-misi dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu, 5 Januari 2013.
Mereka menyampaikan sejumlah program unggulan serta saling serang soal program. Agenda penyampaian visi-misi calon berlangsung sekitar pukul 9.30-11.45 Wita.
Di luar gedung Dewan, tampak penjagaan ketat aparat keamanan. Masing-masing tim sukarelawan calon tak diizinkan memasuki areal gedung. Ketiga pasang kandidat mengerahkan massa pendukung yang tersebar di beberapa titik di sekitar gedung Dewan.
Massa pendukung IA berkumpul di depan Rumah Sakit Awal Bros, sedangkan pendukung Sayang di bawah jembatan layang. Adapun pendukung Garuda-Na lebih memilih berkumpul di sekitar Jalan Pettarani, dekat Jembatan layang.
Ruas jalan yang ditutup aparat keamanan dimulai di Jalan Urip Sumoharjo di depan kantor Gabungan Dinas-dinas Makassar serta di perempatan Jalan Pettarani-Urip Sumoharjo. Hanya kendaraan calon gubernur serta rombongan tim pemenangan, anggota Dewan, serta para pejabat yang menjadi undangan acara yang bisa lewat. Masing-masing pasangan calon hanya diperbolehkan mengikutkan 70 anggota tim pemenangan di dalam ruang acara.
Saat penyampaian visi-misi, pasangan IA dan Garuda-Na mengkritik soal kondisi pembangunan di Sulawesi Selatan. Ilham mengandalkan sembilan program bebas biaya terkait dengan kebutuhan dasar masyarakat, Rudiyanto menyampaikan 23 program strategis, adapun gubernur inkumben Syahrul menjelaskan sejumlah keberhasilan pembangunan dalam lima tahun terkahir.
Pasangan Ilham-Azis (IA) menilai pembangunan sejauh ini belum optimal, itu ditandai Sulawesi Selatan yang masih berada pada urutan ke-19 daftar provinsi, dilihat dari indeks pembangunan manusia. Peringkat tersebut dinilai masih jauh dari harapan masyarakat. Ilham juga menyampaikan bahwa pelayanan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan serta pelayanan publik lainnya masih perlu dioptimalkan.
Pasangan IA menyampaikan sembilan program unggulan, di antaranya bebas biaya kesehatan dasar, administrasi kependudukan, pendidikan hingga tingkat SMA, angkutan anak sekolah, bibit pertanian perikanan dan peternakan, sertifikasi lahan, jaminan biaya kredit usaha untuk pelajar, pemuda dan mahasiswa, bantuan hukum bagi masyarakat, serta biaya ambulans dan pemakaman.
Rudiyanto sebelum membacakan visi dan misinya mengkritik penjelasan Syahrul soal pinjaman Rp 500 miliar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dari Pusat Investasi Pemerintah karena akan membebani rakyat. Ia juga mengkritik peringkat IPM yang dinilai masih rendah.
Ia juga menyerang Ilham, yang juga wali kota Makassar, karena di ibu kota provinsi ini banyak alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman, sehingga menyebabkan banjir.
Pasangan Garuda-Na menyampaikan 23 program strategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, di antaranya Program Macca (masyarakat cerdas cakap dan berakhlak), bebas biaya hingga SMA negeri dan swasta, dan dokter keluarga.
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan sejumlah keberhasilan pembangunan di Sulawesi Selatan.
Manurut Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan itu, IPM jangan dilihat dari peringkatnya yang berada di urutan ke-19. "IPM kita sudah maju dan meningkat, awal tahun kepemimpinan Sayang, IPM di urutan ke-21, sekarang naik menjadi ke-19,” kata Syahrul.
Mulai Minggu, 6 Januari 2013, hingga 18 Januari 2013, dilakukan kampanye terbuka diselingi dua kali debat terbuka, sebelum pemilihan pada 22 Januari mendatang.
INDRA OY