TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras beberapa hari terakhir hingga Senin, 7 Januari 2013 menyebabkan ratusan rumah di Kabupaten Lebak terendam banjir. Tidak hanya itu, banjir juga menyebabkan sebuah jembatan gantung di Kampung Kebon Kopi, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, ambruk.
Dari informasi yang dihimpun, jembatan tersebut ambruk pada Minggu, 6 Januari kemarin. Akibatnya, aktivitas warga sempat terhambat karena jembatan itu merupakan satu-satunya akses terdekat yang menghubungkan dengan Kampung Cipeucang, Desa Muncang Kopong, Kecamatan Cikulur.
"Jembatan gantung ini satu-satunya penghubung dengan warga Muncang Kopong, Cikulur, sehingga warga terisolasi. Saat ini warga berusaha membuat rakit sementara untuk aktivitas sehari-hari," kata Ketua Taruna Siaga Bencana Kabupaten Lebak, Aan Wiguna, Senin, 7 Januari 2013.
"Sebenarnya ambruk sudah lama sekitar pertengahan 2012 karena jembatan gantung yang baru belum rampung. Dengan upaya seadanya warga memperbaikinya. Selain jembatan, sebanyak 72 rumah di Desa Seno dan sembilan rumah di Inten Jaya tergenangi air. Namun sekarang ditempati kembali karena airnya sudah mulai surut," kata Dartim, Camat Cimarga.
Ratusan rumah yang terendam air dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 1,5 meter berada di Desa Keusik, Kadu Hauk, dan Umbul Jaya, Kecamatan Banjarsari, dan Cipedang, Kecamatan Wanasalam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Data sementara menyebutkan 186 rumah di Desa Keusik terendam setinggi satu meter. Di Kampung/Desa Kadu Hauk, sebanyak delapan rumah terendam dengan ketinggian air 80 sentimeter. Adapun di Kampung Cigintung dan di Kampung Sawah, sebanyak 23 rumah terendam dengan ketinggian air 1 meter.
Di Desa Cipedang, air menggenangi rumah warga dengan ketinggian air sekitar 30-50 sentimeter. Rumah yang terendam di Kampung Sukamaju sebanyak 300, Kampung Lio 45, Kampung Sinar Bakti 90, dan Kampung Pasir Kole 10 rumah. Adapun di Kampung Seno Jaya, Desa Inten Jaya, sedikitnya 72 rumah terendam.
"Saat ini kami masih di lokasi. Untuk sementara ini rumah yang terendam dengan ketinggian 80 hingga 1 meter tersebar di tiga desa, yakni Desa Kadu Hauk, Keusik, dan Umbul Jaya, sekitar 200 rumah," Ketua Tagana Kecamatan Banjarsari, Beny.
WASI'UL ULUM