Empat Tahun, Mobil Listrik Tumbuh 1 Persen  
Reporter: Tempo.co
Editor: Rachma Tri Widuri Staf Redaksi
Senin, 7 Januari 2013 19:14 WIB
Wakil ketua Toyota Motor Corp, Takeshi Uchiyamada saat memperkenalkan mobil terbarunya yaitu mobil listrik "EQ" saat konferensi pers di Tokyo, 24-9, 2012. (AP Photo/Koji Sasahara)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, memprediksi pasar mobil listrik Indonesia akan tumbuh 1 persen dalam kurun waktu 4 tahun ke depan. "Pertumbuhannya 1 persen dari 1 juta unit dalam 4 tahun, jadi sekitar 10 ribu unit (dalam 4 tahun)," katanya, di Kementerian Perindustrian, Senin, 7 Januari 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi optimistis pasar mobil listrik akan memiliki target pasarnya sendiri. Mobil listrik dengan kapasitas 120 kilometer per hari itu kemungkinan besar akan digunakan sebagai alat transportasi untuk bekerja sehari-hari atau untuk keperluan ibu rumah tangga. "Sementara, berdasarkan survei yang kami buat, rata-rata jarak tempuh dalam sehari mencapai 80 kilometer, sudah termasuk macet," katanya.

Kementerian juga memprediksi pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia tidak akan jauh berbeda dengan pengembangan mobil listrik di Jepang, Amerika Serikat, atau Cina. "Di Jepang pertumbuhan mencapai 1 persen selama 4-5 tahun, di sini tidak akan berbeda jauh," katanya.

Adapun yang seharusnya disiapkan saat ini adalah stasiun pengisian listrik umum (SPLU) yang memiliki kapasitas listrik 40-50 ribu watt. Budi menaksir pembangunan satu SPLU, di luar harga tanah, mencapai Rp 150-200 juta.

Di beberapa negara lain seperti Cina, tanggung jawab pembangunan SPLU dibebankan kepada pemerintah daerah. "Sementara di Indonesia idealnya diserahkan kepada swasta. Tapi, awalnya karena baru mulai harus pemerintah," katanya. Budi mengatakan belum berbicara dengan pemda terkait dengan pembangunan SPLU.

Kementerian Perindustrian kini siap membantu pemasaran mobil listrik dengan membangun laboratorium uji coba untuk batere dan motor listrik. "Riset dan pengembangannya pasti akan kami bantu," kata Budi.

Sebelumnya, pengamat otomotif, Suhari Sargo, menilai persaingan dalam pasar mobil listrik akan bergerak lambat. Menurut dia, pasar mobil listrik akan tetap berkembang dengan lambat karena terhambat masalah infrastruktur.

ANANDA TERESIA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi