TEMPO.CO, Jakarta- Pesawat baru 15 menit lepas landas dari Bandar Udara Mozes Kaliangin, Timika, Papua, Ahad malam lalu. Ketinggian pesawat tercatat 32 ribu kaki. Lampu penanda sabuk keselamatan baru saja mati. Pramugari mulai menyiapkan makan.
“Tiba-tiba ada seorang ibu mengeluh sakit perutnya. Saya bertanya, sakitnya bagaimana? Ia menjawab sakitnya seperti mau melahirkan,” kata Rahmasari, pramugari Merpati Nusantara Airlines MZ 845, kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Ibu itu, Harmani, 33 tahun, tengah mengandung anak ketiga. Usia kandungannya tujuh bulan. Pramugari lainnya, Sherly Juwita, melaporkan hal ini kepada kapten pilot Firman Hutapea. Menurut Sherly, pesawat tak mungkin kembali ke Timika karena bandara sudah tutup.
Tindakan darurat harus disiapkan untuk penumpang di kursi nomor 24 itu. Awak kabin mengumumkan kepada penumpang soal kondisi Harmani. “Tapi tidak ada dokter atau ahli medis yang ikut dalam penerbangan,” kata Sherly. Beruntung ada mahasiswi sekolah perawat, Anti.
Tempat persalinan pada awalnya disiapkan di dapur pesawat. Namun Harmani sudah tak kuat berjalan, sehingga persalinan dilakukan di tempat duduk penumpang. Empat pramugari, calon perawat, dan suami Harmani, Rudi Hamjah, berjibaku membantu. “Prosesnya cukup lancar, sekitar 30 menit, mungkin karena anak ketiga,” kata Rahmasari. Namun itu bukan berarti tak ada masalah.
Bayi perempuan itu tidak menangis saat lahir. Tubuhnya pun membiru. “Saya langsung berteriak kepada kru yang berada di depan: ‘oksigen, oksigen’,” kata Anissa Abdullah, pramugari lainnya, pada kesempatan yang sama kemarin. Perjalanan masih tersisa 1 jam 45 menit lagi.
Pesawat akhirnya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Ibu-anak itu langsung dilarikan ke rumah sakit. “Ibu yang melahirkan bayinya dalam kondisi sehat saat dijemput,” kata asisten humas PT Angkasa Pura I, Andreas Yustinian, di Makassar kemarin.
Direktur Operasional Merpati Airlines Kapten Asep Eka Nugraha memberikan hadiah kepada para kru pesawat. “Kami memberikan kesempatan untuk berlibur bersama keluarga dan kenaikan golongan untuk mereka,” ucapnya. (Baca juga: 20 Rute Penerbangan Merpati Ditutup Sementara)
MARIA YUNIAR | FIONA PUTRI HASYIM | JUMADI