TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan akhirnya buka-bukaan soal kecelakan yang dialaminya dengan mobil Tucuxi, Sabtu, 5 Januari 2013. Dia menampik telah mencuri teknologi. Dia juga menolak tuduhan kecelakaan itu terjadi karena dia memodifikasi rem sehingga remnya blong.
"Saya mereparasi, bukan memodifikasi," katanya dalam jumpa pers, Selasa, 8 Januari 2013, di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Soal anggapan bahwa dia telah melanggar karena melakukan pengetesan di jalan raya Solo-Magetan, Dahlan dengan legowo mengakuinya. "Saya sadar sepenuhnya saya melanggar. Apakah pelanggaran lalu lintas dan seterusnya. Ini sebuah pelanggaran. Ini demi ilmu pengetahuan," katanya berdalih. Dia mengaku siap menjalani konsekuensi pelanggaran itu. (Baca: Dahlan Iskan Berpeluang Jadi Tersangka Insiden Tucuxi)
Dahlan menegaskan dia sudah mengabdikan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan. "Itu sebabnya saya setir sendiri mobil itu. Kalau saya menyuruh orang lain, berarti saya menyuruh orang lain mati." Dia menambahkan bahwa dia juga rela tubuhnya digunakan untuk penelitian stem cell.
Menurut Dahlan, seandainya dia menguji mobil tersebut di sirkuit Sentul, dia tak akan sadar bahwa mobil Tucuxi ini tidak memakai gear box. Akibatnya, saat direm beban pengereman hanya ditanggung oleh kampas rem. Itu yang membuat kampas terbakar. Ini berbeda dengan kebanyakan mobil yang memakai gear box, yang proses pengereman di jalan menurun dibantu dengan rem mesin. (Baca: Wawancara Lengkap Dahlan Iskan: Saya Tidak Mencuri Tucuxi)
Saat uji coba dari Solo ke Magetan lalu, mobil listrik Tucuxi yang dikemudikan Dahlan mengalami rem blong dan menabrak sisi tebing di Jalan Raya Solo-Magetan, Dusun Ngerong, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan, Sabtu, 5 Januari 2013. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dahlan dan ahli mekanik yang mendampinginya, Ricky Elson, selamat.
BS