TEMPO.CO, Surabaya - PT PLN (persero) Distribusi Jawa Timur menargetkan tingkat rasio elektrifikasi wilayah Jawa Timur pada 2013 bakal menyentuh 75 persen. Angka itu naik ketimbang realisasi 2012 sebesar 73,8 persen. Kenaikan ini sejalan dengan semakin banyaknya pemakaian energi terbarukan di daerah yang belum tersentuh tenaga listrik konvensional.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jawa Timur, Arkad Matulu, mengatakan sebanyak 33 desa di Jawa Timur belum teraliri listrik. Sementara dari 8.506 desa di Jatim, sebanyak 8.473 desa telah tersambung listrik.
Arkad mencatat, di wilayah Madura, Ponorogo, Bojonegoro dan Jember ada banyak desa yang belum teraliri listrik. Kondisi itu karena ada beberapa kendala. Di antaranya, desa-desa tersebut memasuki kawasan hutan di bawah kuasa PT Perhutani. Kemudian anggaran membangun infrastruktur listrik desa terbatas. Serta faktor keekonomian terlampau minim.
"Kami mendesak pemerintah daerah untuk membangun jaringan listriknya. Selain itu, untuk daerah terpencil dan jumlah kepala keluarga sangat kecil, kami himbau memanfaatkan energi tenaga surya," kata Arkad kepada wartawan usai pemaparan kinerja PLN Distribusi Jatim, Selasa 8 Januari 2013.
Arkad melihat, sedikitnya 9 desa pada tahun ini akan menikmati sambungan listrik baru. Dengan begitu, ia berharap pada 2020 wilayah Jawa Timur tak ada lagi desa yang belum tersentuh listrik.
Hingga November 2012, PLN Jawa Timur membukukan pendapatan senilai Rp 17,4 triliun dengan jumlah pelanggan mencapai 8,4 juta. "Pada 2011 sendiri pendapatan kami Rp 17 triliun. Jadi sepanjang 2012, pasti naik lagi," katanya.
Manajer Administrasi Hukum dan Komunikasi PLN Jawa Timur, Noerdayanto, menambahkan sepanjang 2012 pihaknya berhasil mencegah 15.492 kasus pencurian listrik. Akumulasi daya yang berhasil diselamatkan mencapai 44 juta kWh. Apabila dinominalkan, sepanjang 2012 PLN Jawa Timur berhasil menyelamatkan potensi kerugian hingga Rp 38,7 miliar.
"Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian juga untuk mengungkap kasus pencurian listrik ini," ujarnya.
DIANANTA