Ferry menilai pertumbuhan disokong oleh ekspansi developer yang terus memperluas kawasan. Developer paling aktif di antaranya Agung Podomoro menyumbang 38 persen, Intiland 10 persen, Lippo dan Bahama masing-masing 7 persen.
Alevery Akbar, kolega Ferry di RCII mengatakan ekspansi developer didukung oleh tingginya permintaan apartemen di Jakarta. Selain daya beli masyarakat yang menguat, permintaan tinggi juga karena makin sempitnya lahan untuk hunian di Jakarta. "Masyarakat harus beralih ke perumahan vertikal jika ingin memiliki hunian di Jakarta."
Ferry memprediksi tren ini bakal segera berakhir. Pada 2014 pertumbuhan apartemen di Jakarta diprediksi turun. Alasannya, "Lahan terbatas, meski ada tambahan 39.147 unit pada 2014 mendatang," katanya.
Namun tetap ada peluang. Tren naiknya jumlah apartemen bisa dipertahankan jika Developer melirik ke kawasan yang masih jarang apartemen seperti Jakarta Timur. Selain lahan yang masih luas, "Harga tanahnya tidak semahal di Jakarta Selatan dan kawasan central business district," katanya. Menurut dia penjualan apartemen di Jakarta Timur paling tepat menyasar kalangan menengah.
RAFIKA AULIA