TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, merupakan salah satu pejabat yang cukup aktif di dunia maya. Dia juga sering berkomunikasi dengan masyarakat melalui jejaring sosial Twitter. Tapi pada 2013 ini, dia mengaku akan mengurangi intensitasnya untuk nge-tweet.
"Palingan jadi sebulan sekali saja nge-tweetnya," kata dia kepada Tempo, Senin, 7 Januari 2013.
Keputusan Jokowi nge-tweet sebulan sekali itu akan mulai dilakukannya mulai Januari ini. "Mulai bulan inilah, tapi kalau mau seminggu sekali juga bisa, tergantung situasi," ungkapnya.
Bukan tanpa alasan Jokowi mengurangi intensitasnya aktif di dunia maya. Dia mengaku ingin lebih fokus untuk bekerja langsung di lapangan.
Jokowi mengaku kerap bertegur sapa dengan masyarakat sewaktu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Dia menggunakan waktu luangnya pada pukul 23.00 hingga pukul 01.00 dinihari untuk mengeluarkan pikirannya. Tapi kemudian dia dikritik oleh masyarakat agar tidak terlalu sering nge-tweet
"Setelah dipikir-pikir betul juga. Jadi, ya sudah saya batasi saja," kata dia. Dia pun kembali menegaskan, hanya akan nge-tweet sebulan sekali. Itu pun untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai program-program yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tapi dia tidak menutup kemungkinan untuk nge-tweet lebih dari sekali selama sebulan. Dia akan lebih aktif di jejaring sosial itu jika terjadi peristiwa tertentu di ibu kota. "Kalau ada apa-apa ya baru bisa lebih sering," katanya.
Meski membatasi aktivitas di Twitter, Jokowi mengaku bukan tidak memantau jejaring sosial 140 karakter tersebut. Dia mengatakan, setiap saat tetap akan membuka akun Twitternya untuk memantau apa yang terjadi di masyarakat. "Kalau buka (Twitter) saya sering, pantau-pantau saja setiap hari," kata pemilik akun @Joko_wido2 itu.
Untuk menuangkan pikirannya di Twitter, Jokowi mengaku menuliskan sendiri pesannya. Dia menyatakan, tidak memiliki tim media untuk mengurus akun dunia mayanya. "Tidak ada (tim khusus). Saya sendiri saja pakai (Samsung) Galaxy Tab," kata dia.
DIMAS SIREGAR
Berita Terkait:
Jokowi Lanjutkan Bangun Tanggul Kali Sekretaris
Jokowi Dituntut Minta Maaf Atas Kematian RI
Kata Jokowi, SBY Lebih Dulu Blusukan!
Beda Smart Tunnel Jokowi dengan Milik Malaysia
Jokowi: Kami Enggak Nyontek Smart Tunnel Malaysia