TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan umum dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera membentuk tim untuk mengkaji pembangunan deep tunnel atau gorong-gorong multiguna di Jakarta.
"Kami akan membentuk tim gabungan yang akan membahas kelaikan pembangunan deep tunnel, baik secara utilitas maupun secara finansial," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, saat ditemui di kantornya Rabu, 9 Januari 2013.
Hermanto menjelaskan, tim tersebut akan terdiri dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum. Tim tersebut akan mengkaji studi kelayakan atau feasibility study seperti skema pembiayaan, konstruksi pembangunan, serta cara mengoperasikan deep tunnel ketika banjir datang dan pemanfaatan ulang air banjir menjadi air bersih.
Menurut Direktur Jenderal SDA Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan, pembentukan tim tersebut akan dilakukan secepatnya. "Besok kami akan bertemu dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemprov DKI untuk membahas pembentukan tim dan pembuatan feasibility study," kata Hasan saat ditemui pada kesempatan yang sama.
Tim tersebut, katanya, akan membahas beberapa hal penting dalam pembangunan deep tunnel. Hasan mengatakan, proyek besar yang menelan dana pembangunan triliunan tersebut harus bisa benar-benar efektif mengatasi banjir.
"Pertanyaan utama adalah: seberapa jauh deep tunnel dapat mengurangi dampak banjir?" katanya. Proyek serupa di Kuala Lumpur dinilai kurang berhasil. Ia menjelaskan, debit puncak air saat banjir biasanya sebesar 550 meter kubik per detik. Sedangkan daya tampung beberapa sungai Jakarta hanya mampu menampung air sebanyak 150 meter kubik per detik.
Pemerintah memprediksi pembangunan deep tunnel akan menghabiskan dana Rp 22 triliun untuk satu gorong-gorong sepanjang 22 kilometer, atau berkisar Rp 1 triliun per kilometer.
RAFIKA AULIA