TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga Agung Laksono kembali membentuk tim untuk menyelesaikan kisruh persepakbolaan nasional. Tim ini bertugas memformulasikan penyatuan liga dan pembentukan tim nasional. "Besok mereka mulai bekerja secara bertahap," kata Agung kepada wartawan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa malam, 8 Januari 2013.
Tim ini, kata Agung, terdiri atas berbagai unsur, yaitu Kemenpora, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), PT Liga Prima Indonesia dan PT Liga Indonesia.
Adapun jumlah tim sebanyak tujuh orang, yaitu Aryo Yuniarto (BOPI), Wijanayto (Luga Prima Indonesia, Sihar Sitorus (PSSI), Saleh Mukaddar (PSSI), Joko Driyono (PT Liga Indonesia, Joko Pekik Irianto (Kemenpora), dan Tunas Widarto (Kemenpora).
Agung mengatakan, tugas mempertemukan pihak PT Liga Prima Indonesia dan PT Liga Indonesia (Liga Super) dibebankan pada Aryo. "Kami sepakat menugaskan BOPI untuk mempertemukan IPL (Liga Prima) dan ISL (Liga Super) guna membahas lebih jauh formula tentang penyelenggaraan kompetisi sampai pada penyatuan kompetisi," kata dia.
Menurut dia, dari pertemuan antara dirinya dengan Gugus Tugas dan PSSI, disepakati bahwa dua kompetisi akan berjalan bersamaan di bawah yurisdiksi PSSI. Pertemuan itu pula yang menyepakati dibentuknya tim beranggotakan tujuh orang tersebut. Setelah bertemu dengan pihak PSSI dan Gugus Tugas, Agung juga bertemu dengan kelompok "Voter Solo", pengurus-pengurus klub yang berafiliasi ke Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Agung mengatakan, kedua belah pihak yang berkonflik telah menyatakan bersedia memberikan pemain-pemain terbaiknya. Soal bagaimana menyatukan pihak yang berkonflik dalam satu timnas, Agung mengatakan hal itu menjadi tugas tim yang telah dibentuk.
Agung tak berbicara spesifik soal target kapan harus selesai. "Maunya ya besok malam sudah ada kejelasan. Saya juga ingin masalah ini segera selesai," ujarnya. Ia berharap masalah penyatuan timnas bisa selesai paling tidak sebelum laga kualifikasi Piala Asia 2015 selesai.
Soal klub-klub Liga Super Indonesia yang mensyaratkan adanya surat dari Menpora untuk bisa melepas pemain ke timnas, Agung mengatakan, "Jangankan surat. Tangan pun saya berikan. Tapi kan semua ada prosedurnya. Biar tim besok yang akan membahas."
Selama menunggu tim bekerja, Agung berharap kedua pihak yang berkonflik menahan diri. "Tidak usah saling menyerang," kata dia.
GADI MAKITAN
