TEMPO.CO, Washington - Presiden Barack Obama menyatakan siap angkat kaki dari Afganistan, dimulai dari 2014. Pernyataan itu keluar setelah Gedung Putih menerima kunjungan Presiden Afganistan Hamid Karzai. Amerika akan membawa semua tentaranya dari Afganistan ketika misi pasukan NATO sudah memasuki akhir di 2014.
Keinginan Obama untuk menarik semua pasukannya dari kawasan konflik memang sudah sering didengungkan. Khususnya di Afganistan yang mulai “dikuasai” tentara Amerika usai serangan menara kembar WTC 11 September 2001. Kini pasukan Amerika yang ada memang tidak untuk berperang, tapi lebih ke operasi kontra-terorisme dan membantu pelatihan tentara Afganistan.
Penasihat Deputi Nasional Kemanan, Benjamin J. Rhodes, mengatakan penarikan pasukan adalah pilihan yang akan dipertimbangkan. "Presiden tidak melihat bahwa negosiasi (dengan Presiden Karzai) akan bertujuan untuk mempertahankan pasukan Amerika di Afganistan," kata dia.
Analis militer mengatakan sulit untuk mewujudkan tekad Obama. Sebab Gedung Putih tidak melibatkan Pentagon dalam negosiasi dengan Karzai. Rhodes menegaskan bahwa tujuan utama tentara Amerika di Afganistan adalah untuk mengalahkan, mengacaukan, dan membongkar jaringan Al-Qaeda serta memastikan bahwa Al-Qaeda tak akan kembali lagi ke Afganistan.
Berdasarkan laporan Pentagon, hanya satu brigade Pasukan Nasional Afganistan yang mampu beroperasi tanpa dukungan Amerika Serikat dan negara NATO lainnya. Untuk membantu tentara Afrganistan, Amerika bersama sekutunya di Nato telah mendiskusikan sebuah rencana untuk pelatihan pasca-2014.
Rhodes yang menggelar konferensi pers lewat telepon menuturkan program pengurangan tentara di Afganistan terus berjalan. Saat ini, sekitar 68 ribu tentara Amerika berada di negara Asia Barat ini. Pencabutan tentara Amerika dari Afganistan akan dilakukan bertahap, sehingga diharapkan pada awal 2015 mereka sudah tak ada lagi.
RTTNEWS | NYTIMES | DIANING SARI