TEMPO.CO, Houston - Pasien kanker paru besar kemungkinan dapat hidup lebih lama dengan pemblokiran sel beta saat melakukan radioterapi. Penemuan ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari University of Texas MD Anderson Cancer Center, Houston, Amerika Serikat, dan telah dipublikasikan di Jurnal Annals of Oncology.
"Penyebab utama kematian adalah proses metastasis, yaitu proses ketika sel-sel kanker berjalan dari tumor asli ke bagian lain dari tubuh," ujar professor peneliti, Daniel Gomez, dari Departemen Radiasi Onkologi di Anderson Cancer Center, kepada situs berita medicalnewstoday, Kamis, 10 Januari 2013. "Oleh karena itu, harus ada cara-cara baru yang menghalangi perkembangan metastasis pada pasien kanker paru," ujar Gomez.
Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa radioterapi tingkat lanjut yang dilakukan pada pasien kanker paru telah meningkatkan angka harapan hidup. Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti melibatkan 722 pasien kanker paru yang tengah menjalani radioterapi sebagai pengobatan utama mereka. Pasien-pasien ini adalah pasien yang menerima dosis pengobatan setidaknya 60 gy.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 155 pasien yang menerima radioterapi dengan cara memblok sel beta hanya memiliki risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, bukan perkembangan sel kanker yang lebih cepat. Pasien yang menjalani terapi pemblokan sel beta diperkirakan dapat hidup lebih panjang sekitar 23,7 bulan. Sedangkan 567 pasien yang tidak menerima terapi pemblokiran sel beta hanya dapat bertahan hidup 18,6 bulan.
Selain terbukti mencegah berkembangnya sel kanker, pemblokiran sel beta pada radioterapi dapat mencegah datangnya kembali sel kanker ke dalam paru-paru pasien. Bahkan pemblokiran sel beta pada pasien kanker paru juga dapat mencegah menyebarnya sel kanker ke bagian tubuh lain.
Meski begitu, proses yang mendasari pembentukan metastasis adalah sebuah kejadian yang sangat rumit. Bagaimanapun, kanker paru juga dapat dipicu oleh paparan faktor lain seperti hormon stres dan kondisi stres kronis.
Norepinefrin adalah salah satu hormon stres yang dikenal dapat merangsang migrasi sel tumor ke area lain dari tubuh. Proses ini melibatkan reseptor pada permukaan sel. Maka, pemblokiran sel beta dilakukan untuk melindungi reseptor pada permukaan sel.
CHETA NILAWATY