TEMPO.CO, Banyuwangi-Asosiasi Pemain Perancis melalui kedutaan besar Prancis melayangkan protes terhadap Persewangi. Menurut Divisi Legal Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Meridiansyah Perdanadiatma protes tersebut dilakukan karena Persewangi menunggak pembayaran honor Moukwelle Ebanga Sylvian, pemain asal Prancis. "Kami diminta untuk menemui dan mendampingi Moukwelle untuk menyelesaikan permasalahannya," kata Meridiansyah, Kamis, 10 Januari 2013.
Akibat honor yang tertunda selama setengah tahun lebih itu Moukwelle terpaksa menguras uang tabungannya untuk bertahan hidup. Bahkan pemain yang telah memperkuat klub sepak bola Banyuwangi itu sempat kesulitan uang ketika dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, akibat sakit typhus pekan lalu.
Moukwelle mengatakan bahwa dia sudah melapor kasus tersebut ke Sekretaris Jenderal PSSI. Namun belum ada tindak lanjut. Kondisi itu membuat dia jera bermain di Indonesia. "Saya kapok main di Indonesia. Kalau sekarang dibayar semua, saya langsung pulang ke Perancis," kata dia dengan wajah tertunduk.
Moukwelle memperkuat Persewangi dalam Divisi Utama sejak 15 November 2011. Dalam perjanjian, Moukwelle seharusnya mendapatkan imbalan Rp 297.500.000 yang terdiri dari gaji, sign fee dan ticket. Namun sejak Januari 2012 hingga Juli 2012, Persewangi belum membayar Rp 167.500.000 dari haknya.
Manajer Persewangi Nanang Nur Achmadi mengatakan, Persewangi menunggak pembayaran honor karena memang tidak punya uang. Bahkan untuk operasional dan biaya pertandingan lebih banyak diambil dari sumbangan pengurus. Saat ini pihaknya telah menawar pembayaran sisa tunggakan sebesar Rp 150 juta dari total honor yang mesti diberikan.
IKA NINGTYAS