TEMPO.CO, Cilegon - Ribuan truk ekspedisi yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean sepanjang 4 kilometer di luar Pelabuhan Merak, tepatnya di kawasan Cikuasa Atas, Kota Cilegon, Banten. Antrean panjang ini disebabkan cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selat Sunda sejak satu pekan terakhir.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat mengatakan, cuaca buruk yang terjadi saat ini telah mengganggu arus penyeberangan di beberapa lintasan di Indonesia, termasuk lintasan Merak-Bakauheni.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari BMKG, tinggi gelombang mencapai 3,5 hingga 4 meter, yang menyebabkan penyeberangan di beberapa lintasan terganggu, termasuk Pelabuhan Merak, Banten," kata Christine Hutabarat, Jumat, 11 Januari 2013.
Menurut dia, akibat cuaca buruk, sejak Rabu malam lalu, ASDP Cabang Merak telah menutup Dermaga 4 dan 5 karena tinggi gelombang mencapai hampir 4 meter dengan kecepatan angin sebesar 40 knot. "Penutupan tersebut kami lakukan demi keselamatan penyeberangan. ASDP mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Mudah-mudahan para pengguna jasa dapat mengerti situasi yang ada," katanya.
Christine mengatakan, penutupan Dermaga di beberapa pelabuhan akan berdampak pada timbulnya penumpukan kendaraan maupun penumpang. "Kami sangat menyadari hal itu. Oleh karena itu, selain penyiapan infrastruktur dan koordinasi semua pihak di pelabuhan, kami mengharapkan para mitra perusahaan pelayaran lainnya juga mempersiapkan armada yang dibutuhkan sesuai dengan rencana pola operasi yang ada. Dengan demikian, tidak terjadi penumpukan dalam jumlah besar."
Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi Oetomo, mengatakan, akibat cuaca buruk, kapal mengalami kesulitan untuk bersandar. Sebab, kapal terhantam ombak besar dan angin kencang yang terjadi di sekitar perairan Merak.
"Dengan kondisi cuasa ekstrem saat ini, kami hanya mampu mengoperasikan 17 unit kapal untuk melayani lintasan Merak-Bakaueni," katanya.
WASI'UL ULUM