TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan setuju meneruskan proyek enam ruas tol dalam kota Jakarta. Padahal sebelumnya, dia berulang kali mengatakan lebih mengutamakan angkutan massal.
Meski dikecam, Jokowi menjamin keputusan tersebut bukan karena ada tekanan dari pemerintah pusat. "Enggak ada tekananlah. Saya juga masih beri syarat," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat, 11 Januari 2013.
Walau setuju, dia memberikan syarat: jika proyek jalan tol itu diteruskan, tol tersebut harus bisa dilalui transportasi massal dengan gratis. "Catatannya, Transjakarta, Kopaja, dan Metromini bisa masuk," kata dia.
Menurut Jokowi, keputusan proyek enam tol ini belum final. Sebab, sampai sekarang, Jokowi belum bertemu dengan pemegang konsesi tol ini, PT Jakarta Toll Development. Proyek tol Rp 41,2 triliun ini akan dibuat melayang dengan panjang total 69 kilometer.
Rencananya, tahap pertama akan dimulai Juli 2013. Tahap pertama akan dibangun di ruas Semanan-Sunter-Bekasi Raya. Lalu, dari Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu. Tahap terakhir di ruas Tanah Abang-Ulujami dan Pasar Minggu-Casablanca. Seluruh proyek tol ditargetkan kelar pada 2022.
SUTJI DECILYA