TEMPO.CO, Damaskus - Pemberontak Suriah dikabarkan berhasil menguasai pangkalan udara militer strategis di utara Suriah, setelah perang berminggu-minggu dengan pasukan pemerintah.
Sejumlah aktivis oposisi menerangkan, Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menguasai sepenuhnya bandar udara Taftanaz. Video yang mereka lansir menunjukkan para pejuang berada di dalam fasilitas pangkalan.
Beberapa helikopter yang digunakan oleh pasukan pemerintah membombardir pemberontak tampak berada di sana.
Sementara itu, pejabat-pejabat tinggi Amerika Serikat dan Rusia akan melakukan pertemuan dengan utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, di Jenewa.
Dalam pertemuan tersebut, mereka berharap dapat mendiskusikan bagaimana melanjutkan upaya rencana perdamaian seperti yang diusulkan oleh kelompok aksi untuk Suriah pada Juni 2012.
Dalam usulannya, kelompok ini menyerukan agar kekerasan segera diakhiri dan sebuah pemerintah sementara di Suriah yang terdiri atas pejabat pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan anggota oposisi didirikan sebagai jalan tengah.
Namun, Rusia selaku sekutu terdekat Suriah dan Amerika Serikat berbeda tajam soal tuntutan agar Presiden Assad mundur dari jabatannya.
Pada Kamis, 10 Januari 2013, pemerintah Suriah menuduh Brahimi bersikap bias atas komentarnya terhadap Presiden Assad yang disampaikan dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Dalam wawancara tersebut, Brahimi mengatakan, rakyat Suriah yakin bahwa keberadaan satu keluarga memimpin sebuah negara dalam kurun waktu 40 tahun merupakan "sesuatu yang sedikit panjang."
BBC | CHOIRUL