TEMPO.CO, Canberra - Seekor ular menyusup ke dalam sayap pesawat Qantas dalam penerbangan dari Australia ke Papua Nugini pada Kamis pagi. Seorang penumpang berhasil merekam dalam video saat si ular sedang berjuang keras untuk tetap melekat pada sayap tengah pesawat ketika penerbangan tengah berlangsung.
Ular, yang kemudian diidentifikasi sebagai Scrub python itu, tampaknya turut "menumpang" penerbangan di dalam sayap pesawat kecil itu, sejak dari Australia. Beberapa saat setelah lepas landas, sebagian tubuhnya terlihat menjulur keluar, mungkin karena terganggu getaran pesawat. Penumpang yang memergokinya dari jendela segera memberi tahu awak kabin.
Robert Weber, seorang penumpang, berbicara kepada Sydney Morning Herald tentang kisah mirip film Snakes on a Plane itu. Dia mengaku cemas selama penerbangan. "Untuk sisa penerbangan, ular itu berusaha menarik diri kembali ke pesawat, meskipun ia berperang melawan angin berkekuatan 400 kilometer per jam dan suhu minus 12 derajat Celsius," katanya.
Tapi, tak lama kemudian, angin melecut tubuh ular pada sayap pesawat itu, menyebabkan darah ular itu muncrat ke beberapa bagian sayap. Menurut Weber dan pilot yang menyaksikan perjuangan ular itu, "Ular itu mati."
Insiden ular menyusup ke dalam pesawat bukan kali ini saja terjadi. Tahun lalu, seekor ular muncul di kokpit pesawat yang berbeda. Kapten penerbangan itu, Braden Blennerhassett, terpaksa melakukan pendaratan darurat. Simak berita-berita unik lainnya.
THE SIDESHOW | TRIP B