TEMPO.CO, Jakarta-Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Widodo Sulistyo mengatakan badai Narelle akan bergerak menjauhi Indonesia bagian Timur mulai pekan depan. Meski mulai menjauh, pemerintah tetap harus terus waspada. “Dampak badai masih akan membayangi Indonesia meski sudah bergerak mendekati Australia,” katanya kepada Tempo, kemarin.
Beberapa area yang akan terkena dampak badai Narelle antara lain Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Bali, Laut Bali, dan bagian Selatan Nusa Tenggara Timur. Menurut Widodo, gelombang di bagian Selatan Nusa Tenggara Timur masih mencapai 5 meter. “Sementara tinggi gelombang di pulau Jawa sudah berangsur turun, walaupun masih sekitar 3 meter,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa langkah antisipasi. Untuk Pulau Jawa, daerah yang rawan banjir sebaiknya melakukan langkah persiapan seperti biasa.”Masyarakat juga diimbau mengurangi ketinggian pohon.” BMKG, ucapnya, juga menyarankan nelayan kecil atau seluruh jenis pelayaran berskala kecil untuk tidak berlayar. “Pelayaran besar tidak masalah,” katanya.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo IV Sahat Siboro mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Syahbandar Pelabuhan dan Otoritas Pelabuhan Makassar untuk mengantisipasi dan meminimalisasi risiko bagi pelayaran akibat cuaca dan angin besar yang belakangan terus terjadi.
Menurut Sahat, dampak badai Narelle yang akan melanda kawasan Indonesia Timur sudah terlihat selama sepekan terakhir. Oleh sebab itu, ia terus melakukan sosialisasi kepada para nelayan maupun masyarakat yang hendak berlayar untuk meningkatkan komunikasi dengan syahbandar agar terhindar dari risiko terjangan badai.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Kelas Utama Makassar Solehudin Siregar menjelaskan, gelombang perairan laut saat ini sudah berada di atas ketinggian rata-rata."Biasanya hanya sekitar 1 meter, sekarang bisa mencapai hingga 5 meter," katanya. Akibatnya, kapal-kapal kecil sudah tidak ada yang berani berlayar. Sementara untuk kapal besar yang berkapasitas 4000 hingga 6000 GT masih diberikan izin untuk berlayar.
GUSTIDHA BUDIARTIE |ANANDA TERESIA |SETIAWAN