TEMPO.CO, Lampung - Antrean truk yang terjebak macet di Pelabuhan Bakauheni sudah mulai teratasi. Penumpukan kendaraan kini hanya terjadi di dua dermaga. ''Sore nanti seluruh truk bisa terangkut dan penyeberangan kembali normal,'' kata Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, Ahad, 13 Januari 2013.
Dua dermaga yang masih dipadati kendaraan adalah dermaga dua dan tiga. Sementara untuk dermaga satu, empat, dan lima, tidak terjadi penumpukan arus kendaraan. ''Selain cuaca di Selat Sunda sudah membaik, kini kapak yang beroperasi 26 unit,'' katanya.
Dari kapal jenis roll on-roll off yang dikerahkan, separuh di antaranya kapal berbadan besar sehingga bisa menampung banyak kendaraan. Waktu pelayanan bongkar-muat di dermaga juga dipercepat 10 menit dari waktu normal 45 menit. ''Tapi jika cuaca memburuk, pelayaran akan kembali terganggu,'' katanya.
PT. Indonesia Ferry sebagai operator pelabuhan, kata dia, menyerahkan keputusan berlayar atau tidak kepada nakhoda. Jika nakhoda ragu akan keselamatan penumpang, mereka lebih memilih tidak beroperasi. ''Keselamatan penumpang harus diutamakan. Tidak bisa dipaksa,'' katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung merilis data bahwa cuaca di perairan Selat Sunda mulai berangsur normal. Kecepatan angin dan gelombang tinggi sudah mulai berkurang. ''Yang perlu diwaspadai adalah arus di sekitar dermaga yang masih kencang,'' kata Neneng Kusrini, petugas prakirawan di Stasiun Maritim BMKG Lampung.
NUROCHMAN ARRAZIE