TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memulai pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada semester pertama 2013. Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, pembangunan konstruksi bisa digarap pada Maret mendatang lantaran 30 persen lahan sudah dibebaskan. "Jika hal ini terwujud, pada 2014 tol Becakayu sudah bisa beroperasi," ujarnya kepada Tempo, Ahad 13 Januari 2013.
Setelah menunda selama beberapa waktu, pemerintah DKI Jakarta kini telah menerbitkan surat persetujuan penetapan lokasi proyek (SP2LP) untuk jalan tol Becakayu. Djoko mengatakan hal ini memudahkan upaya pembebasan lahan yang sebelumnya sempat terhenti. Meski pembebasan lahan belum mencapai 100 persen, pembangunan ruas tol Becakayu bisa dilakukan karena sebagian tiang pancang di Kalimalang, Jakarta Timur, telah berdiri. "Sehingga tidak lagi membutuhkan pembebasan lahan."
Pembangunan ruas tol Becakayu sepanjang 21 kilometer telah bergulir sejak 1995. Jalan bebas hambatan tersebut dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1997, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mendapatkan hak pengelolaan ruas tol. Namun, karena resesi ekonomi pada 1998-1999, pembangunan jalan tol tersebut terhenti.
Jalan tol Becakayu, yang diperkirakan menelan biaya Rp 7,2 triliun, akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri atas tiga seksi dari Jakasampurna, Bekasi Barat, hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur, sepanjang 11,2 kilometer. Sedangkan tahap kedua terdiri atas tiga seksi, dari Jakasampurna hingga Duren Jaya, Bekasi Timur, dengan panjang 10 kilometer.
RAFIKA AULIA