TEMPO.CO, London - Laporan oleh British Institution of Mechanical Engineers (IMechE) sangat mengejutkan. Sebuah studi baru menemukan hingga setengah dari makanan dunia dibuang tanpa dimakan. Mereka mengklaim bahwa 30 hingga 50 persen dari semua biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan daging yang dihasilkan tiap tahun dibuang.
Jumlah ini hampir 2,2 miliar ton dari seluruh makanan dunia yang terbuang di tempat sampah. Laporan ini ditulis rinci oleh IMechE dalam judul "Global Food: Waste Not, Want Not."
"Jumlah makanan yang terbuang dan hilang di seluruh dunia sangat mengejutkan," kata tim Fox, kepala Energi dan Lingkungan di IMechE. Penelitian rinci pada tahun 2009 dalam jurnal PLoS ONE menemukan makanan sampah per orang Amerika Serikat telah melonjak 50 persen sejak tahun 1974.
Bahkan di negara-negara berkembang, limbah makanan adalah endemik. Bukan karena konsumen menolaknya. Menurut laporan IMecE, di daerah seperti sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara, makanan dibuang karena pembusukan akibat pengiriman dan infrastruktur penyimpanan.
Pasar juga menyalahkan atas penggunaan tanggal yang ketat sering mengakibatkan makanan yang masih baik dijual cepat. Sehingga seringkali mendorong konsumen untuk membeli makanan lebih dari yang dapat mereka konsumsi realistis.
Laporan IMechE merekomendasikan perbaikan infrastruktur di negara-negara berkembang. Selain itu perubahan kebijakan ritel yang mendorong limbah sebagai cara praktis untuk mengurangi limbah makanan.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID