TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pada hari pertama tahun ini, sebuah mobil mewah BMW menabrak mobil angkutan bermerek Luxio di jalan tol Jagorawi. Dua orang penumpang Luxio, satu di antaranya anak berusia di bawah 5 tahun, tewas di tempat.
Meski tragis, kabar itu tak akan jadi berita besar kalau pengemudi BMW maut itu hanya orang biasa. Setelah sempat jadi desas-desus tak jelas, belakangan terungkap bahwa penabrak Luxio itu adalah Rasyid Amirullah Rajasa, putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Tak berlebihan jika khalayak ramai berharap polisi bisa bertindak adil dalam penanganan kasus ini. Bagaimanapun, Rasyid telah mengemudikan kendaraannya dengan serampangan, membahayakan orang lain.
Tapi jajak pendapat Tempo.co sepanjang pekan lalu menunjukkan harapan itu setipis kertas. Lebih dari 80 persen pembaca situs berita ini dan portal informasi Yahoo! Indonesia sepakat bahwa polisi tak akan mampu bertindak tegas dalam kasus anak Hatta.
Pesimisme itu sedikit-banyak ada benarnya. Polisi, misalnya, tak proaktif memeriksa Rasyid, yang mengaku sakit dan mengalami trauma pasca-kecelakaan. Setelah Hatta sendiri yang mengantar anaknya ke kantor polisi, barulah polisi bergerak. Ada kesan rikuh yang tak terhindarkan.
Tapi, ujung kasus ini masih panjang. Polisi masih punya waktu untuk membuktikan kompetensi dan kredibilitasnya. Opini publik akan berbalik jika aparat penegak hukum menjalankan tugasnya tanpa pandang bulu. Jajak pendapat selengkapnya lihat di majalah Tempo edisi Senin, 14 Januari 2013.
TEMPO