TEMPO.CO, Depok -- Ratusan penumpang kereta rel listrik mendatangi Stasiun Pondok Cina, Depok, untuk meminta ratusan demonstran membuka rel yang diblokade. Penumpang merasa terganggu oleh penutupan jalan kereta yang menyebabkan kereta tertahan berjam-jam.
"Kita ini pulang kerja, capek. Masak menunggu lagi berjam-jam," kata seorang penumpang, Septian Adiwijaya, kepada Tempo, Senin malam, 14 Januari 2012.
Setelah lama menunggu, para penumpang turun dari kereta yang tertahan di Stasiun Universitas Indonesia, Depok. Ratusan orang itu kemudian memaksa para pedagang dan mahasiswa membuka tumpukan kayu di atas rel kereta. Sempat terjadi cekcok mulut antara penumpang dan massa aksi. Terlihat seorang pengunjuk rasa berlari keluar dari kerumunan orang itu dengan wajah yang penuh darah. Menurut seorang temannya, dia kena lemparan batu di alis kiri.
Suasana semakin panas. Massa aksi terus mempertahankan pemblokadean, sedangkan beberapa penumpang tampak mulai mengangkat beberapa kayu dan membuangnya ke pinggir. Cekcok terjadi lagi di tengah rel dan massa aksi meminta penumpang mendukung mereka. Tapi penumpang yang mengaku keletihan tak sudi menunggu lama.
"Mahasiswa benar membantu pedagang, tapi jangan merugikan pekerja juga. Soalnya ini satu-satunya jalan ke Bogor," kata Septian.
Penumpang lainnya yang juga hendak ke Bogor, Dani, 37 tahun, mengaku harus menunggu dan tertahan selama dua jam di Stasiun Pasar Minggu karena pemblokadean jalan kereta tersebut. "Kami juga cari makan, kami juga rakyat, kita capek baru pulang kerja," kata lelaki yang bekerja sebagai cleaning service di Jakarta ini.
Keadaan bisa dikendalikan setelah Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko turun tangan menguasai jalur rel. Akhirnya, dia berdialog dengan penumpang kereta dan pendemo di tengah jalur tersebut. Achmad berjanji akan memediasi antara pedagang dan PT KAI. "Kami siap mediasi kedua pihak tempatnya di Polres. Nanti kami panggil dari PT KAI," ujar Achmad.
Sebelumnya, massa aksi menutup rel dengan pot bunga besar dan kayu-kayu sisa pembongkaran kios. Massa aksi kemudian berbaris di bawah jalur kereta. Mereka datang bergerombol secara bertahap dari kereta Jakarta. Mereka membawa berbagai poster dan foto, seperti foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Massa aksi meminta pejabat dalam foto itu bertanggung jawab. Mereka memprotes pembongkaran kios di Stasiun Pondok Cina.
ILHAM TIRTA