TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan volume konsumsi BBM bersubsidi 2013 mencapai 49,65 juta kiloliter. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Umi Asngadah, mengatakan, perhitungan dengan asumsi persentase kenaikan konsumsi 2013 berkisar 8 sampai 9 persen.
"Ini dengan dasar asumsi kenaikan konsumsi tahun ini sama dengan kenaikan 2012. Tahun lalu dibandingkan 2011 yang naik sekitar 8 persen. Tapi jumlah kendaraan juga terus tumbuh," kata Umi ketika dihubungi Tempo, Senin, 14 Januari 2013.
Tahun lalu, BBM bersubsidi yang disalurkan lewat Pertamina dilaporkan sebesar 44,98 juta kiloliter. Pada 2011, total penyaluran BBM bersubsidi mencapai 41,27 juta kiloliter.
Dengan kuota APBN 2013 sebesar 46,01 juta kiloliter dan tanpa pengendalian penggunaan BBM bersubsidi, menurut dia, kuota BBM bersubsidi akan defisit 3,64 juta kiloliter. Umi mengatakan, upaya penghematan dengan larangan BBM bersubsidi untuk beberapa jenis transportasi diharapkan menekan konsumsi sebesar 1, 4 juta kiloliter.
Saat ini, penghematan baru dilakukan dengan melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, penggunaan solar bersubsidi juga dilarang untuk angkutan barang tambang, perkebunan, dan hasil kehutanan beroda lebih dari empat dan kapal barang nonperintis dan kapal nonpelayaran rakyat. "Tetapi kalau tidak ada APBN Perubahan sehingga kuota 46,01 juta kiloliter itu harus cukup, terpaksa mungkin pembatasan untuk kendaraan pribadi," kata Umi.
Umi mengatakan, seharusnya kementerian teknis seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan juga membuat peraturan untuk mendukung program penghematan ini. Misalnya dengan memberi sanksi atas perusahaan perkebunan dan kehutanan yang belum mematuhi aturan pembatasan ini.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini sebelumnya memperkirakan, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi ke kisaran Rp 6.000 per liter atau Rp 6.500 per liter, konsumsi BBM bersubsidi 2013 bisa ditahan sekitar 48 juta kiloliter. Namun, jika tidak ada pengendalian dan kenaikan harga, penyaluran BBM bersubsidi bisa menembus 50 juta kiloliter.
BERNADETTE CHRISTINA