TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham luar biasa PT Gajah Tunggal Tbk menyepakati penerbitan obligasi perseroan senilai US$ 500 juta dolar. "Hasil RUPS-nya sudah sepakat. Tetapi, untuk perinciannya, belum bisa kami ungkapkan," ujar Direktur Gajah Tunggal Catharina Widjaja ketika dijumpai seusai rapat umum pemegang saham luar biasa di Hotel Mandarin, Jakarta, Senin, 14 Januari 2013.
Berdasar data yang disampaikan emiten ban itu kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi ini diterbitkan dengan bunga tetap maksimum sebesar 10 persen, dan akan jatuh tempo pada 2018.
Dana hasil penerbitan rencananya digunakan untuk membiayai pembelian kembali obligasi awal yang diterbitkan anak usaha perseroan, GT 2005 Bonds B.V, pada 2009, yang akan jatuh tempo 2014 sebesar US$ 412,49 juta.
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk belanja modal perseroan dengan tujuan membiayai ekspansi fasilitas produksi ban truk dan bus radial, serta keperluan umum perseroan lainnya.
Berdasar catatan, pendapatan Gajah Tunggal pada sembilan bulan pertama tahun lalu mencapai Rp 9,38 triliun. Angka itu naik 7,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2011, sebesar Rp 8,72 triliun. Perseroan membukukan laba bersih sebanyak Rp 777,77 miliar. Laba ini naik 31,35 persen ketimbang periode serupa pada 2011.
GUSTIDHA BUDIARTIE