TEMPO.CO, Sumenep - Pasokan sembako untuk Pulau Kangean sudah tertahan sejak sepekan terakhir di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Untuk menghindari kelangkaan kebutuhan pokok warga kepulauan, administrator Pelabuhan Kalianget terpaksa memberangkatkan kapal Dharma Bhakti Sumekar 1, meski ketinggian ombak di Selat Madura mencapai 3 meter.
"Kami sudah koordinasi dengan BMKG dan diizinkan berlayar," kata Kepala Administrator Pelabuhan Kalianget, Fajar Sidik, Selasa, 15 Januari 2013.
Baca Juga:
Untuk menghindari ombak besar, kata Fajar, jadwal keberangkatan kapal DBS 1 dipercepat dari semula pukul 19.00 menjadi 11.30 Selasa siang. "Intinya harus tetap koordinasi, kalau ombak mendadak besar, tetap tidak boleh berlayar," ujarnya.
Manajer Operasional PT Sumekar, Bambang Supriyo, mengatakan rute pelayaran kapal DBS dari Kalianget menuju Kangean terganggu cuaca buruk dan menyebabkan membeludaknya jumlah penumpang saat pemberangkatan hari ini. Kapal DBS 1 sempat tertahan lima hari di Pelabuhan Kalianget.
Sehari sebelumnya, sebuah perahu pengangkut sembako terbalik di perairan Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, akibat diterjang ombak. Beruntung seluruh penumpang selamat, namun ratusan paket sembako hanyut disapu gelombang besar.
Untuk menghindari kecelakaan pelayaran, kata Bambang, pihaknya membatasi barang yang boleh diangkut dalam kapal. Untuk sembako, misalnya, yang diboleh dibawa hanya telur, sayur mayur, dan ayam. Sementara itu, sembako lainnya baru akan diberangkat pada pelayaran berikutnya. "Sepeda motor tidak boleh diangkut dulu, demi keselamatan pelayaran," kata dia.
MUSTHOFA BISRI