TEMPO.CO, Kediri - Seorang kakek tewas terbakar saat membeli kopi di warung Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Korban tak bisa melarikan diri saat warung tempatnya biasa nongkrong tiba-tiba terbakar pada Selasa pagi, 15 Januari 213.
Peristiwa nahas ini dialami Muridin Widodo, 70 tahun, warga desa setempat saat nongkrong di warung dekat rumahnya. Aktivitas seperti ini biasa dilakukan korban setiap hari setelah pensiun sebagai pegawai negeri sipil di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri.
Saat menikmati sebatang rokok di samping warung yang berdekatan dengan areal tebu, pemilik warung, Mujiati, tengah mengisi bensin ke dalam botol. Bermaksud menghindari risiko kebakaran, korban berinisiatif mematikan rokok dengan cara mencucukkannya ke tanah. "Tiba-tiba api menyembur dari tempat cucukan rokok," kata Seger, pengunjung warung yang selamat namun menderita luka bakar.
Melihat api yang langsung membesar dan memenuhi seluruh bangunan warung, Seger bersama dua perempuan pemilik warung melarikan diri. Sedangkan Muridin yang sudah renta ditinggalkan dalam keadaan terbungkus api.
Warga pun berusaha memadamkan api dengan menggunakan timba dan selang air. Setelah berjuang selama beberapa jam, api dapat dijinakkan tanpa bantuan petugas pemadam kebakaran. Saat itulah tubuh korban ditemukan mengangkang di dasar tanah dengan seluruh tubuh gosong. Beberapa bagian tubuhnya bahkan nyaris hilang akibat dilalap api dalam waktu lama.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri, Ajun Komisaris Edi Herwianto, memastikan korban meninggal di tempat kejadian karena tak bisa menyelamatkan diri. Selain usianya sudah renta, diduga api yang menjalar ke tubuhnya terlalu besar sehingga sulit untuk menyelamatkan diri. "Kami masih selidiki sumber kebakaran," katanya, di lokasi kejadian.
HARI TRI WASONO