TEMPO.CO, Semarang - Banjir melanda Kota Semarang hari ini. Hujan deras juga mengakibatkan tiga pesawat batal mendarat di Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang. "Satu di antaranya adalah pesawat Lion Air CT-504 rute Jakarta-Semarang yang terpaksa kembali ke Jakarta pukul 09.40 WIB," kata General Manager PT Angkasa Pura I, Priyo Jatmiko, Selasa, 15 Januari 2013.
Pesawat lain yang gagal mendarat adalah pesawat bernomor IW 1893 rute Surabaya-Semarang. Pesawat itu harus kembali ke Surabaya sekitar pukul 09.35 WIB. Tiga pesawat yang gagal mendarat di Bandara Ahmad Yani itu, menurut Priyo, disebabkan cuaca buruk. "Hujan yang deras dan kabut membuat pilot memilih return to base atau divert untuk mencari bandara yang udaranya cerah," ujar Priyo.
Ia mengatakan saat ini menyiapkan pompa penyedot air untuk menghindari gangguan pemberangkatan pada landasan penerbangan bandara. Langkah ini dilakukan untuk menghindari gangguan penerbangan yang sewaktu-waktu muncul akibat genangan air hujan. "Meski saat ini penerbangan maskapai berangkat sesuai jadwal masing-masing," katanya. Pengelola Bandara Ahmad Yani menyiapkan 29 unit pompa air yang aktif untuk menanggulangi genangan di landasan ini.
Adapun wilayah yang tergenang di Kota Semarang, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, Iwan Budi Setiawan, hampir terjadi di semua wilayah kota. "Banjir berada di mana-mana. Titik terendam ini belum bisa kami inventarisasi. Jumlahnya banyak," kata dia, hari ini.
Beberapa yang tercatat adalah kawasan Tanjung Mas, Dadapsari, Genuk Kemijen, dan Mangkang. Rata-rata banjir setinggi lutut orang dewasa menimbulkan kemacetan di jalan raya. Berdasarkan koordinasi badan penanggulangan bencana setempat, banyak warga yang mulai mengungsi di sejumlah pos koordinasi pengungsian yang telah disiapkan di masing-masing kelurahan dan kecamatan. "Kami langsung membuka posko, sedangkan logistik menyusul," ujar Iwan.
EDI FAISOL