TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, partainya mempertimbangkan tidak memilih Daming Sunusi, calon hakim agung yang sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.
"Kami akan membicarakan semua hasil fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) dalam rapat pimpinan fraksi, dan akan disampaikan kalau dia kurang layak dipilih," ujar Saan di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2013.
Daming salah satu dari 24 calon hakim agung yang mengikuti seleksi. Salah satu tahap seleksi uji kelayakan dan kepatutan berupa tanya-jawab dengan anggota DPR. Daming melontarkan pernyataan yang melecehkan korban pemerkosaan.
Menurut Daming, pelaku pemerkosaan tak perlu dihukum mati karena pelaku dan korban sama-sama menikmati. Mendengar pernyataan itu, beberapa anggota DPR tertawa. Namun, tak seorang pun dari mereka yang mencoba menginterupsi atau menunda jalannya seleksi.
Adapun Ketua Komisi Hukum I Gede Pasek Suardika mengatakan, kesimpulan apakah akan mendiskualifikasi Daming dari proses seleksi diserahkan kepada tiap fraksi. "Kami juga minta masukan sebanyak mungkin," ujar dia.
Pasek berjanji pihaknya akan obyektif dalam menyeleksi calon hakim agung. "Kalau sudah diseleksi semua calonnya, kami akan mengajak Komisi Yudisial untuk membicarakan itu," ujarnya.
Ia tidak setuju pernyataan Daming dalam tanya-jawab tersebut dianggap sebagai bahan bercandaan. "Lelucon yang baik membuat tertawa dan bahagia, hakim harus hati-hati dalam membuat lelucon," ujar dia.
SATWIKA MOVEMENTI