TEMPO.CO, Yogyakarta - Sumarso, 63 tahun, berjalan membungkuk sambil menaburkan kembang melati di sekitar ratusan penonton yang duduk dan berdiri memadati halaman Bentara Budaya Yogyakarta Selasa sore 15 Januari 2013. Pria tua berpakaian hitam-hitam itu tak peduli, lakunya mengundang perhatian banyak orang penasaran.
“Ini hanya untuk syarat saja,” kata Sumarso. Pria itu merupakan sesepuh kelompok jathilan Panji Bayu Selo dari Kampung Sendowo, Sinduadi, Mlati, Kabupate Sleman.
Saat gamelan mulai ditabuh, para penari yang muncul dan menunggang kuda lumping ternyata berwajah tak biasa. Mereka tidak hanya bermake up layaknya raksasa menyeramankan seperti yang selama ini ditampilkan. Sejumlah penari itu jutru menggunakan topeng bergambar para politisi. Sebagain memakai topeng kertas bergambar Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru dilantik Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau akrab disapa Roy Suryo.
Ada juga yang memakai wajah politisi Partai Demokrat Angelina Sondakh, yang belum lama ini diganjar hukuman 4,5 tahun penjara karena terlibat kasus suap wisma Atlet Hambalang. Diiringi gamelan, 13 penari ditambah para seniman itu menari-menari hingga sampai ada yang kesurupan. Suasana menjadi riuh, saat penari ikut menubruk penonton lain dan akhirnya ikut kesurupan untuk turut serta menari.
Ketua Paguyuban Panji Bayu Selo Bekti Rahardjo mengatakan aksi jathilan atau kuda lumping ini sengaja menggunakan figur politisi sebagai seruan kalangan seniman yang selam ini bungkam. Topeng Roy Suryo digunakan sebagai peringatan bahwa posisinya sebagai menteri layaknya menduduki kursi panas yang penuh resiko. “Beliau saat ini seperti sudah ada lingkaran pucuk pimpinan. Kami minta tidak keblinger seperti pendahulunya, yang menjadi tersangka korupsi” kata Bekti.
Jika kerabat Puro Pakualaman itu gagal mengemban tugasnya dan malah membuat kondisi semakin tak karuan, maka nama Yogyakarta ikut dipertaruhkan. “Apalagi Yogyakarta habis mendapat undang-undang keistimewaan. Selama ini warga Yogya sangat menghormati Keraton dan Pakualaman. Jadi jangan sampai tercoreng jika ada tindak-tanduk di luar yang tak benar,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO