TEMPO.CO , Jakarta: Cuaca buruk yang melanda perairan Jakarta akhir-akhir ini tak hanya berdampak pada operasional nelayan saja, tetapi juga pada operasional kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Pantauan terakhir, penyeberangan dari dan menuju Kepulauan Seribu tak ada untuk saat ini.
Berdasarkan keterangan Kepala Pelabuhan Muara Angke, Syarief Hidayat, akibat cuaca buruk beberapa pekan terakhir, enam kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI, yaitu KM Kerapu dan KM Lumba-lumba tidak melayani penumpang. Mereka takut buruknya cuaca di laut mengancam penumpang.
"Kami tidak mengizinkan pelayaran mengingat cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Kami harus mengikuti aturan dan menunggu cuaca baik untuk mengoperasikan kapal-kapal tersebut. Ini juga demi kenyamanan penumpang," ujar Syarief saat ditemui wartawan, Senin, 14 Januari 2013.
Sebelum cuaca buruk, menurut Syarief, setiap hari pihaknya mengoperasikan tiga sampai lima kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI dengan tujuan sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu. Tapi sekarang, kapal-kapal itu tak berani beroperasi.
"Saat cuaca bagus, sehari 3-5 kapal cepat bisa beroperasi. Mendekati cuaca ekstrim, kami kurang jumlah kapal yang beroperasi menjadi dua. Memasuki cuaca ekstrim, sejak 8 Januari, kami tidak beroperasi," ujar Syarief. Ia memperkirakan cuaca buruk akan berlangsung hingga Februari.
Syarif mengatakan, untuk sementara waktu, bagi penumpang yang ingin ke Pulau Seribu maupun sebaliknya, bisa menggunakan kapal tradisional (kapal ojek) yang berukuran lebih besar dan terbuat dari kayu. Kapal tradisional berukuran besar dan terbuat dari kayu umumnya lebih tahan terjangan gelombang.
Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kukuh Sri Budiyanto, mengatakan tidak beroperasinya kapal Dinas Perhubungan DKI akibat badai tropis Narelle yang terjadi beberapa waktu lalu. Meski begitu, saat ini badai tersebut sudah menjauh ke selatan dan tidak berpengaruh di wilayah Jakarta.
"Sekarang sudah normal. Sekarang di pantai utara Jakarta gelombang laut terpantau sudah berkurang dari satu meter menjadi setengah meter. Begitu juga dengan potensi angin yang normal di bawah 15 knot per detik. Potensi hujan lebatnya ada, tapi tidak seharian, dan lebih lama yang hujan sedang," ujarnya pada kesempatan terpisah.
ISTMAN MP