TEMPO.CO, Bogor - Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cipayung RT 6 RW 2, Desa Cibogo, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 15 Januari 2013. Sepuluh rumah dan satu musala hancur tertimpa longsoran. Enam orang tewas dalam musibah itu.
Enam korban yang tewas itu adalah Karmina, 45 tahun, dua anaknya, Robi, 21 tahun, dan Ita, 12 tahun. Sedangkan tiga korban lagi adalah Roni, 17 tahun; Aris, 50 tahun, serta Hendri, 7 tahun. Mereka terkubur hidup-hidup. Dua jenazah sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Sedangkan empat korban masih dalam pencarian.
Suma, 30 tahun, warga setempat, mengatakan musibah itu terjadi sekitar pukul 06.00. "Hujan belum berhenti dari semalam," katanya. "Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan tebingan. Tanah di atas permukiman kami longsor."
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Yos Sudrajat, mengatakan tim penolong baru menemukan dua jenazah. Tim masih mencari empat orang lagi yang tertimbun tanah. Tim SAR kesulitan melakukan evakuasi karena medan yang terjal. Apalagi proses pencarian dikerjakan secara manual. Sebab, petugas tidak bisa menggunakan alat berat. "Medan cukup terjal sehingga cukup menyulitkan," ujar Yos.
Tebing tanah yang longsor itu adalah lahan milik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Satuan Pengamanan SGA Artha Group. Tebing memiliki ketinggian sedalam 30 meter dan panjang sekitar 100 meter. Permukiman warga berada tepat di bawah tebing. "Kami siapkan Posko Penanggulangan Bencana. Saat ini ada 47 jiwa yang diungsikan ke tempat lebih aman," kata Yos.
Baca Juga:
ARIHTA U. SURBAKTI