TEMPO.CO, Jakarta - Bank OCBC NISP berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 6 triliun pada tahun ini. Tahap pertama, obligasi yang akan diterbitkan adalah sebanyak Rp 3 triliun.
Obligasi tahap pertama ini akan dikeluarkan dalam tiga seri. Perinciannya, seri A bertenor 370 hari dengan indikasi bunga 6 hingga 6,75 persen, seri B bertenor 2 tahun dan bunga 6,25 hingga 7,25 persen, dan seri C dengan tenor 3 tahun dan indikasi bunga 6,75 hingga 7,6 persen.
Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. "Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pertumbuhan usaha," kata Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja ketika dijumpai di acara paparan publik perseroan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2013.
Dalam penerbitan obligasi ini, Bank OCBC NISP menunjuk PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT NISP Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi.
Parwati memaparkan, pengembangan usaha dengan dana obligasi ini nantinya akan diutamakan untuk penyaluran kredit bagi usaha menengah. "Sekitar 50 persen, sisanya untuk kredit konsumen atau korporat."
Berdasarkan laporan kinerja keuangan per 30 September 2012, Bank OCBC NISP memiliki aset senilai Rp 71,4 triliun dan laba bersih sebanyak Rp 656 miliar. Tingkat kredit macet bersih juga masih berada di level rendah yaitu 0,4 persen, jauh di bawah batas maksimal Bank Indonesia yang sebesar 5 persen.
GUSTIDHA BUDIARTIE