TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meminta agar program Pendulum Nusantara tidak hanya dilihat dari segi pelayaran kapal. "Jangan cuma disederhanakan sebagai kapal dengan sistem yang bergerak seperti pendulum," ujarnya seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa, 15 Januari 2013.
Bambang menyebutkan, ada empat komponen dalam konsep Pendulum Nusantara. Pertama, dari segi prasarana, adanya perbaikan pelabuhan agar bisa mengakomodasi kapal besar. Kedua, untuk sarana, harus dipastikan kesiapan kapal yang memadai. Ketiga, dilakukan integrasi sistem oleh Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV. Keempat, kata Bambang, kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan. Ia pun mengatakan, anggaran perbaikan pelabuhan tidak hanya berasal dari Pelindo, melainkan pemerintah dan swasta. Bambang mencontohkan, di Surabaya, swasta berperan dalam pembiayaan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).
Ketika ditanya mengenai rencana pengoperasian Pendulum Nusantara, ia hanya menjawab singkat, "Tunggu saja tanggal mainnya."
Bambang menuturkan, pengembangan pelabuhan sudah mulai dilakukan Pelindo II melalui Pelabuhan Kalibaru atau New Priok, Jakarta Utara. Selanjutnya, Pelindo III juga akan melaksanakan pengembangan pelabuhan di Surabaya. "Makassar nanti juga menyusul," katanya. Salah satu bentuk pengembangan, ia menambahkan, adalah dengan modernisasi crane.
MARIA YUNIAR