TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyatakan siap bertemu dengan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia. "Saya akan menemui langsung, saya yang akan datang ke sana atas nama rakyat," kata Roy di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rabu, 16 Januari 2013.
Menurut dia, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan sepak bola nasional adalah membenahi komunikasi. Dengan bertemu dan duduk bersama dengan tokoh PSSI dan KPSI, kata Roy, akan lebih mudah untuk mengetahui keinginan setiap tokoh. "Setelah ketemu baik-baik dan tahu apa yang mereka inginkan, akan mudah bagi saya untuk bertindak," katanya.
Roy tak punya target waktu untuk bisa menuntaskan masalah PSSI dan KPSI. Mantan anggota Komisi Pertahanan DPR ini hanya memastikan akan menyelesaikan masalah itu secepatnya. "Sesuai tenggat waktu yang ada, ya, secepatnya."
Hasil komunikasi, kata Roy, akan dijadikan bahan untuk menyiapkan opsi penyelesaian konflik sepak bola nasional. Saat ini dia mengaku sudah mengantongi beberapa opsi yang bakal diajukan pada PSSI dan KPSI. Namun opsi ini baru bersifat sementara.
Saat ini terdapat dualisme kepengurusan PSSI dan dualisme kompetisi liga sepak bola di Indonesia. Kasus ini sampai sekarang belum dapat diakhiri sehingga Indonesia terancam sanksi Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Kisruh PSSI dan KPSI ini tak hanya soal kepengurusan. Imbasnya, pelatih tim nasional Nilmaizar kesulitan menyiapkan skuat timnas untuk menghadapi kualifikasi Piala Asia dan SEA Games. Beberapa pemain nasional yang berlaga pada liga di bawah KPSI, misalnya, mengaku mendapat larangan dari klub bila ingin bergabung dengan pemusatan pelatihan timnas yang saat ini berlangsung di Medan.
IRA GUSLINA SUFA