TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana menawarkan kawasan ekonomi khusus sebagai lokasi investasi yang baru kepada perusahaan industri tertua di Korea Selatan, Doosan Grup. Alasannya, Doosan berminat untuk mengembangkan investasi di bidang urbanisasi dan pemurnian air.
"Pak Menko tadi menyarankan Korea menjalin industrial partnership dengan Jepang," kata Deputi Menteri Perekonomian bidang Kerja Sama Internasional, Rizal Affandi Lukman, di kantor Kementerian Perekonomian pada Rabu, 16 Januari 2013.
Rizal mengatakan, atas usulan tersebut, pihak Doosan yang diwakili langsung oleh pemiliknya, Yongman Park, mengaku akan pikir-pikir lagi. "Mereka akan mempertimbangkan asalkan kepemilikan dan masalah lahan didukung oleh Indonesia," kata Rizal.
Menteri Hatta Rajasa, kata Rizal, juga menyarankan Yongman untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Alasannya, misi Yongman untuk berinvestasi di bidang pemurnian air dan pengembangan perkotaan sejalan dengan rencana Gubernur Joko Widodo. "Kami tawarkan, kalau ingin bertemu dengan gubernur-gubernur di Indonesia, kami fasilitasi kantor kami sebagai tempat pertemuan," katanya.
Meski begitu, pertemuan hari ini belum menyatakan satu komitmen apa pun. "Belum ada nilai dan rencana investasi yang ditawarkan," kata Rizal. Kunjungan ini hanya merupakan bentuk kepercayaan Korea untuk terus melakukan kerja sama penanaman modal dengan Indonesia.
Tahun 2012 lalu, Doosan juga telah melakukan hubungan kerja dengan Indonesia sebagai kontraktor pelaksana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Cirebon. Pembangunan PLTU berdaya pasok 500 gWh itu bernilai investasi sebesar US$ 850 juta.
Selain Doosan, Marubeni Corporation hari ini juga menyambangi kantor Menko Perekonomian. Kedatangan mereka juga sebagai upaya untuk menyatakan ketegasan untuk tetap menjalin hubungan kerja dengan pemerintah Indonesia. Menurut Rizal, CEO Marubeni Teruo Asada percaya untuk terus berbisnis karena melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,3 persen di saat situasi global yang melambat.
AYU PRIMA SANDI