TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta berencana mengurangi 8 hingga 12 titik banjir di Jakarta setiap tahunnya. Saat ini, sebanyak 38 titik banjir melanda ibu kota. "Kami ingin setahun bisa mengurangi 8-12 titik banjir," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 16 Januari 2013.
Pengurangan titik banjir bisa dilakukan dengan sejumlah cara, di antaranya pengerukan kali, normalisasi sungai, dan sumur resapan. Namun sampai sekarang, ketiganya belum bisa mulai dikerjakan.
"Kami belum bisa bergerak sekarang buat pengerukan. Ya nggak mungkin toh pas banjir. Mau ngeruk sungai gimana?" katanya. Pembebasan lahan untuk normalisasi sungai belum juga selesai dilakukan. Pemerintah DKI mendata sebanyak Rp 450 miliar telah dikeluarkan untuk pembebasan lahan. Sedangkan pada tahun ini normalisasi rencananya akan dilakukan di tiga lokasi, yakni Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter
Namun untuk antisipasi banjir dalam jangka pendek ini, ujarnya, pemerintah daerah bakal mengoptimalisasi pompa air yang menyebar di Jakarta. Begitu pula dengan pompa air yang berada di sepanjang jalan juga dapat dikerahkan.
Dalam data tahun lalu, jumlah pompa yang siap boperasi di Jakarta mencapai 344 unit yang tersebar di 120 lokasi rawan banjir, dengan total kapasitas 356,95 meter kubik per detik.
Baca Juga:
SUTJI DECILYA